DAMASKUS (Arrahmah.com) – Tentara rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad telah menargetkan ladang pertanian yang terletak di pinggiran kota Damaskus saat panen musim panas berlangsung, membakar tanamam warga yang sangat diandalkan untuk bertahan hidup di tengah pengepungan ketat selama hampir empat tahun, ujar warga dan relawan Suriah.
Penduduk Ghautah Timur mengatakan pasukan rezim menargetkan pasokan makanan mereka sebanyak mereka berusaha untuk merebut wilayah. Mereka menambahkan bahwa hamparan ratusan meter lahan pertanian terbakar.
“Orang-orang mengumpulkan gandum dan menumpuknya, hanya untuk ditargetkan oleh pasukan rezim yang membakar mereka,” ujar Khalid Abu Suleiman, seorang anggota oposisi di Rif Dimashq yang menyediakan layanan sosial untuk warga sipil, seperti dilansir MEE pada Jum’at (17/6/2016).
Kebakaran telah menyebar dengan cepat karena teriknya sinar matahari di bulan Juni.
Cabang lokal dari Pertahanan Sipil telah mengunggah lebih dari selusin gambar ke situs jejaring sosial selama dua minggu terakhir yang memperlihatkan anggotanya berjuang melawan kebakaran di daerah yang dilanda serangan oleh tentara rezim Asad.
Pertanian adalah satu-satunya sektor yang menyediakan kesempatan kerja dan menolong penduduk Ghatuah mencapai swasembada di bawah pengepungan ketat, ujar Alaa a-Sufi dari United Aid Office di Ghautah Timur, mengatakan kepada MEE.
“Ini adalah kegiatan utama bagi warga Ghautah, terutama setelah sektor industri berhenti (memproduksi) dan perdagangan menurun karena pengepungan,” lanjutnya.
Kini, pembakaran lahan pertanian meningkatkan kecemasan kerawanan pangan selama musim dingin yang akan datang, saat produk pertanian menjadi makanan pokok penduduk.
“Harga bahan makanan naik sekarang, selama masa panen, dan itu pertanda buruk. Apa yang akan terjadi di musim dingin?” Ujar Abu Anes. (haninmazaya/arrahmah.com)