SERANG (Arrahmah.com) – Saeni alias Eni, 53 tahun, pemilik warung tegal (warteg) di Jalan Cikepuh, Pasar Rau, Kota Serang, Banten bertekad akan menutup total warungnya saat Ramadhan tiba, bila ia telah menerima sumbangan warga yang sudah terkumpul di sebuah rekening yang dipublikasikan di media sosial.
“Jadinya kalu sudah puasa total tutup,” kata Eni kepada Muhammad Fajar dari JurnalIslam.com, Ahad (12/6/2016)
Bantuan tersebut, kata Eni akan digunakan untuk modal usaha.
Diketahui bantuan donasi untuk Eni yang beberapa hari terakhir heboh di media sosial menjadi topik perbincangan viral di kalangan netizen. Karena usaha warteg dia di Pasar Rau, Kota Serang, Banten dirazia Satpol PP telah ditutup dengan total Rp 265 juta.
Mengutip dari akun twitter @dwikaputra baru saja mengunggah update terakhir jumlah dana tersebut sebagai bentuk respon publik terhadap kejadian yang dialami Bu Eni.
Dalam waktu singkat yaitu 36 jam setelah Dwika Putra seorang komika yang menggosongkan rekeningnya untuk penggalangan dana bagi Bu Eni sudah berhasil mengumpulkan Rp 265.534.758 hingga Ahad siang (12/6).
Lebih jauh Eni menuturkan kepada reporter Jurnalislam, dirinya sudah mengetahui tulisan yang tertempel di kaca warungnya sudah ada sebelum Ramadhan tapi Ibu Eni tidak mengetahui isinya karena ia tak bisa membaca.
“Sebenarnya udah ada (Surat Edaran-red), saya tahu ada tulisan, tapi saya gak ngarti apa itu soalnya saya gak sekolah dulu. Saya terus terang gak bisa baca, buta huruf,” tutur Ibu Eni di warungnya.
“Sekolah mah sekolah cuma enam bulan tapi karena gak dikasih uang jajan saya berhenti,” tambahnya.
Ibu Eni juga mengaku tidak ada orang yang memberitahu isi Surat Edaran itu. Ia mengungkapkan, pada hari Rabu (8/6) itu ia baru mulai berjualan.
“Puasa kan hari Senen, hari Rebo itu saya baru siap-siap baru masak,jam 8, beres jam 12, setengah satu ditaruh disitu (etalase-red), baru layanin enam rebu perak, terus dateng itu Satpol PP,” ujarnya.
Peristiwa yang dialami Ibu Eni menuai simpati dari netizen. Ibu Eni mengku mendapat bantuan dana dari beberapa pihak untuk mengganti kerugian yang ia alami pasca barang daganganya disita Satpol PP.
Ibu Eni mendapat bantuan dana sejumlah Rp 1 juta dari Kompas dan Rp 10 juta dari ajudan Jokowi.
“Iya itu untuk gantian uang modal katanya dari Kompas itu satu juta, terus setengah satu Pak Jokowi nyuruh ajudannya kesini ngasih sepuluh juta,” katanya.
(azmuttaqin/arrahmah.com)