GAZA (Arrahmah.com) – Menjelang datangnya bulan Ramadhan, sejumlah harga kebutuhan di pasar Palestina seperti sayur mayur dan buah buahan mengalami lonjakan yang signifikan.
Para penanggung jawab meyakini bahwa lonjakan harga sayur mayur dan buah buahan menjelang datangnya bulan Ramadhan tidak lepas dari meningkatnya konsumsi dan aktivas pembelian oleh warga Gaza.
Sejumlah warga Gaza mengatakan bahwa meningkatnya harga buah tidak terlalu merisaukan, karena sebagian warga miskin memang terbiasa tidak mampu membeli buah-buahan.
Seorang wanita asal Jalur Gaza bagian Selatan mengatakan bahwa ia tidak biasa membelikan buah untuk anak anaknya.
Warga meminta pemerintah untuk memperketat pengawasan di sejumlah pasar dan mencegah para pedagang dan petani mengendalikan harga sayur mayur, buah buahan dan lain lain.
Sementara itu, sejumlah aktivis menyerukan untuk memerangi fenomena peningkatan harga dengan mengurangi gaya konsumsi warga yang terhitung tinggi, terutama buah buahan dan sayur mayur.
Pimpinan aktivis mengatakan: “setiap tahunnya, harga terus melonjak tinggi, disertai permintaan pembelian dengan jumlah yang besar. hal tersebut terjadi karena pada dasarnya konsumen lah yang membuat harga harga tersebut melonjak, dan mereka jugalah yang mampu menurunkan harga, tergantung tinggi rendahnya permintaan mereka di pasar”.
Para pakar ekonomi menegaskan, peningkatan harga tergantung peningkatan permintaan, akan tetapi mereka juga menegaskan, Taqwa kepada Allah dan pengawasan pemerintah memainkan peran positif dalam menjaga harga agar tetap normal selama Ramadhan, diantarannya buah buahan dan sayuran yang memang dibutuhkan oleh warga yang sedang menjalankan ibadah puasa.
(ameera/arrahmah.com)