TARTUS (Arrahmah.com) – Sedikitnya tujuh pengungsi Suriah di kota Tartus telah dibunuh pada Senin (23/5/2016) dalam sebuah serangan brutal oleh milisi Alawiyah setelah ledakan bom yang menewaskan lebih dari 100 orang di kota yang menjadi benteng rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad, Tartus dan Jableh.
Milisi Syiah Shabiha menyerang rumah keluarga pengungsi di kamp pengungsi Al-Karnak, Al-Kornaish dan jalan al-Thawra dengan pisau dan senjata api. Tujuh orang ditikam dan ditembak mati, ujar laporan kantor berita lokal seperti dilansir Zaman Alwasl.
Anggota Shabiha juga telah membakar rumah-rumah pengungsi.
Aksi oleh milisi Syiah Shabiha mendorong puluhan keluarga pengungsi di Tartus dan Jableh melarikan diri ke kota Tal Kalah, dekat perbatasan Libanon.
Sekitar 20.000 orang dari Homs, tinggal di Tartus sejak revolusi pecah pada Maret 2011.
ISIS mengklaim dalam sebuah pernyataan yang diposting online oleh kantor berita kelompok Amaq, mengatakan para pejuangnya telah menargetkan pertemuan Alawi di Tartus dan Jableh.
Kelompok pemantau perang Suriah, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan lebih dari 120 orang tewas dalam serangkaian ledakan di dua kota tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)