DEIR AZZUR (Arrahmah.com) – Pasukan rezim Asad dan milisi pro-rezim dari Pertahanan Nasional Suriah (NDF) telah meluncurkan kampanye penculikan besar-besaran terhadap anak laki-laki yang usianya tidak melebihi 14 tahun di wilayah yang dikontrol oleh rezim di Deir Azzur yang bertujuan untuk direkrut sebagai wajib militer.
Menurut laporan oleh aktivis Suriah, pemimpin milisi NDF, Firas Jiham, mengeksekusi seorang remaja di Al-Wadi karena ia menolak perekrutan wajib militer dan untuk berpartisipasi dalam pertempuran di sisi NDF yang dikenal dengan tindakan kriminalnya seperti menculik, memperkosa dan merampok, lansir Zaman Alwasl pada Ahad (22/5/2016).
Ahmad Ramadan, aktivis Suriah, mengatakan kepada Zaman Alwasl bahwa Firas Jiham dianggap sebagai orang yang sangat dekat dengan pemimpin pasukan rezim di wilayah timur, Mayjen Muhammad Khadour. Ia juga bertanggung jawab atas penculikan seorang gadis beberapa bulan lalu.
Aktivis Suriah lainnya, Muhammad Al-Furati mengatakan bahwa Firas Jiham selain sebagai seorang pemimpin milisi NDF, ia juga merupakan salah satu pengedar narkoba terbesa di daerah tersebut.
Dalam serangan yang pertama dari jenisnya, Firas Jiham pernah menyerbu pusat pertolongan pertama milik Bulan Sabit Merah Suriah (SRC) di daerah yang dikendalikan oleh rezim di Deir Azzur, dan menculik staf SRC serta membawa lari ambulans, dua supir, staf medis dan peralatan medis ke Jabal Al-Thardeh yang menghadap ke bandara Deir Azzur.
Milisi NDF menculik staf SRC untuk mengobati pasukan rezim yang terluka. Mereka melepas poster SRC dan menyita kendaraan SRC.
Jiham dikenal tidak memiliki kualifikasi sekolah apapun dan ia pernah dipenjara lebih dari satu kali sebelum revolusi Suriah meletus atas tuduhan mengkonsumsi narkoba dan perdagangan obat-obatan, memfasilitasi prostitusi dan pencurian. (haninmazaya/arrahmah.com)