DAMASKUS (Arrahmah.com) – Beberapa faksi pejuang Suriah pada Ahad (22/5/2016) menetapkan batas waktu 48 jam untuk AS dan Rusia yang menjadi sponsor “gencatan senjata” yang mulai berlaku Februari lalu dalam konflik Suriah, untuk menghentikan serangan oleh pasukan rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad di wilayah Damaskus dan sekitarnya.
“Kami memberikan para sponsor waktu 48 jam untuk menyelamatkan apa yang tersisa dari kesepakatan itu dan memaksa rezim kriminal Asad dan sekutu-sekutunya untuk sepenuhnya dan segera menghentikan serangan brutal mereka terhadap DAraya dan Ghautah Timur,” ujar 29 faksi pejuang Suriah dalam sebuah pernyataan seperti dilansir AFP.
“Mengingat serangan rezim terhadap semua daerah yang dibebaskan, di Daraya khususnya, kami menyatakan kesepakatan gencatan senjata telah benar-benar runtuh,” lanjut pernyataan tersebut.
“Kelompok pemberontak akan mengambil semua tindakan yang memungkinkan dan merespon dengan segala cara untuk membela orang-orang kami dan di semua lini sampai rezim benar-benar menghentikan serangan terhadap semua wilayah yang dibebaskan, khususnya Daraya dan menarik kembali posisi mereka.”
Tentara rezim Nushairiyah yang didukung milisi Syiah asal Libanon yang menamai diri mereka “Hizbullah”, pada Kamis pekan lalu merebut kota Deir Al-Assafir dan sembilan desa di dekatnya di wilayah Damaskus.
Kota Daraya, yang terletak di dekat ibukota Damaskus, merupakan salah satu yang meletuskan revolusi dalam demonstrasi melawan rezim Asad pada 2011 lalu. Kota tersebut berada di bawah pengepungan yang ketat sejak akhir 2012 oleh pasukan rezim.
Sementara itu dalam peristiwa lain, jet-jet tempur Rusia telah memukul rute pasokan penting pejuang Suriah ke Aleppo pada Ahad (22/5).
“Jet tempur Rusia dan Suriah bersama-sama melancarkan setidaknya 40 serangan udara di jalan Castello,” ujar laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), kelompok pemantau perang Suriah yang berbasis di London.
“Itu adalah serangan udara terberat sejak Februari,” lanjut laporan SOHR.
Castello merupakan rute pasokan kunci bagi pejuang Suriah menuju wilayah utara dari Aleppo. (haninmazaya/arrahmah.com)