ALEPPO (Arrahmah.com) – Harakah Ahrar Syam dan Nuruddin Zanki membantah bahwa mereka mengetahui tentang pembentukan Jaisyul Shamal yang dimaksudkan untuk memerangi Daulah Islam atau yang lebih dikenal dengan ISIS di pedesaan utara Aleppo, lansir Zaman Alwasl pada Rabu (18/5/2016).
Juru bicara militer Nuruddin Zanki, Kapten Abdul Salam Abdul Razzak mengatakan kepada Zaman Alwasl bahwa tujuan dari kebohongan tersebut mengenai masuknya harakah mereka adalah membuat bingung para pejuang dengan menciptakan rumor di sekitar mereka.
Ahrar Syam melalui juru bicaranya Abu Yusuf Al-Muhajir, juga mengonfirmasi kepada Zaman Alwasl melalui sambungan telepon bahwa mereka tidak memiliki informasi mengenai Jaisyul Shamal dan menyebutkan bahwa harakahnya hanya berpartisipasi dalam ruang operasi Jaisyul Fath.
Sebelumnya, beberapa sumber mengklaim bahwa faksi-faksi yang mendapat dukungan AS termasuk Ahrar Syam dan Nuruddin Zanki dituduh telah mengirimkan 400 pejuang ke pedesaan utara Aleppo.
Laporan berita menyebutkan bahwa kesepakatan Amerika-Turki telah memutuskan pembentukan ruang operasi termasuk formasi yang didukung AS untuk membantu dalam mendorong ISIS jauh dari perbatasan selatan Turki dengan Suriah, untuk melindungi kota-kota selatan Turki.
Twit dari Mayor Jenderal Mohib Shalati mengatakan bahwa intelijen dari negara-negara regional telah mendorong pembentukan tubuh militer yang bernama Jaisyul Shamal yang terdiri dari faksi-faksi non-Jihadi.
Ia menyebutkan bahwa militer akan berada dalam bentuk ruang operasi yang mencakup sebagian besar faksi pejuang Suriah termasuk Ahrar Syam dan Nuruddin Zanki di dalamnya.
Nuruddin Zanki dibentuk pada akhir 2011 oleh Syaikh Tawfiq Shahabuddin di daerah Shaikh Salman, barat laut Aleppo. Gerakan ini diklaim telah menerima bantuan keuangan dari Amerika Serikat sebagai bagian dari program CIA untuk mendukung kelompok moderat di Suriah.
Sementara Ahrar Syam memiliki hampir 10.000-20.000 pejuang yang menjadikannya salah satu gerakan terkuat dalam melawan pasukan rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad. (haninmazaya/arrahmah.com)