NEW YORK (Arrahmah.com) – Harga minyak dunia melonjak hingga mendekati angka 50 dolar AS per barel pada Selasa (18/5/2016) akibat kebakaran hutan di wilayah kaya minyak di Kanada meluas.
Perusahaan minyak terbesar di Kanada, Suncor, terpaksa menutup operasinya di Fort McMurray. Tim Evans dari Citi Futures melaporkan hilangnya 1,2 juta barel per hari dari produksi Kanada bulan ini.
Menembus batas 50 dolar AS dalam beberapa hari ke depan sangat mungkin,” kata analis minyak dan gas BMI Research Peter Lee. “Di paruh kedua tahun ini, minyak kemungkinan akan bertahan antara 45 dolar AS sampai 50 dolar AS per barel,” katanya kepada AFP.
Oliver Sloup di iiTrader.com mengatakan bahwa selain dukungan dari kebakaran di Kanada, penurunan produksi minyak mentah AS selama 16 minggu berturut-turut juga mendorong harapan pengetatan pasar.
Sloup mengatakan bahwa bias kenaikan pasar, yang telah mendorong harga naik lebih dari 80 persen sejak kemerosotan Februari, tampak lengkap.
Tetapi, Sloup memperingatkan, “kita sedang mendekati level psikologis 50 dolar AS, di mana Anda mungkin melihat beberapa orang yang telah lama di pasar, mungkin melalukan beberapa aksi ambil untung.” Terakhir kali minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) ditutup di atas 50 dolar AS pada 21 Juli.
Kebakaran di Kanada diperkirakan akan berlangsung selama berbulan-bulan. Sebagaimana dilansir Antara, sekitar 100.000 penduduk dan pekerja minyak telah dievakuasi dari Fort McMurray dan sekitarnya dua pekan lalu. (fath/arrahmah.com)