DAMASKUS (Arrahmah.com) – Rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad telah melakukan berbagai rintangan birokrasi untuk organisasi bantuan kemanusiaan, meninggalkan warga sipil yang sangat membutuhkan obat-obatan dan makanan berada dalam kondisi menyedihkan.
Rezim juga dipersalahkan karena secara sistematis meluncuti konvoy pasokan yang paling penting, obat-obatan dan peralatan medis.
“Dokter untuk Hak Asasi Manusia belum mendokumentasikan jumlah tertentu namun laporan yang kami lihat dari organisasi lain menunjukkan puluhan orang telah tewas di Madaya saja, dan puluhan lainnya dari daerah yang terkepung,” ujar Elise Baker, perwakilan Dokter untuk Hak Asasi Manusia seperti dilansir Al Jazeera pada Selasa (17/5/2016).
Dewan Keamanan PBB telah melewati total enam resolusi menuntut pengiriman kemanusiaan diizinkan di semua daerah di Suriah, namun tidak memiliki cara untuk menghukum rezim yang memberlakukan rintangan.
Konflik Suriah selama lebih dari lima tahun telah membunuh ratusan ribu orang.
Sebuah “gencatan senjata” lemah yang ditengahi oleh Rusia dan Amerika Serikat telah diberlakukan sejak akhir Februari, namun rezim Asad terus membombardir berbagai daerah yang dikuasai oleh Mujahidin di Aleppo. Hampir 300 orang dilaporkan tewas di Aleppo dalam dua pekan terakhir. (haninmazaya/arrahmah.com)