MESIR (Arrahmah.com) – Pemerintah Mesir kembali menutup perbatasan Rafah pada Jum’at (13/5/2016) setelah perbatasan itu dibuka hanya selama dua hari, lansir MEMO.
Sejumlah orang yang berkepentingan dengan kasus kemanusiaan diizinkan melewati persimpangan selama dua hari terakhir, bersama dengan sejumlah orang yang telah terjebak di kedua sisi perbatasan Mesir-Gaza.
Kementerian Komisi Perbatasan dan Penyeberangan Dalam Negeri Gaza mengatakan: “Pihak berwenang Mesir menutup penyeberangan sekali lagi pada Jum’at pagi, setelah membukanya untuk kasus-kasus kemanusiaan dan kembalinya mereka yang terjebak di kedua sisi selama dua hari.”
Sekitar 739 pasien, mahasiswa, pemegang paspor dan warga asing meninggalkan Jalur Gaza selama dua hari terakhir, ujarnya, sementara hampir 1.220 orang Palestina yang terjebak di Mesir kembali ke Gaza.
Komisi mendesak pemerintah Mesir untuk secara permanen membuka persimpangan Rafah dan untuk mengizinkan sekitar 30.000 warga yang terdaftar untuk bergerak bebas melintasi perbatasan.
(banan/arrahmah.com)