DAMASKUS (Arrahmah.com) – Surat kabar Al-Akhbar Libanon melaporkan bahwa komandan besar “Hizbullah”, Mustafa Badruddin tewas pada saat fajar pada Jumat (13/5/2016). Media melaporkan bahwa Badruddin tewas di dekat bandar udara internasional Damaskus, lansir Arab21.
Tidak ada laporan rinci mengenai penyebab kematiannya. Pernyataan oleh “Hizbullah” tidak mengatakan kapan, dimana dan bagaimana ia tewas, hanya mengatakan bahwa ia akan kembali dari Suriah sebagai “martir”, seperti dilansir Reuters.
Mustafa Badruddin lahir pada tahun 1961 di kota Konidia, iya juga merupakan ipar dari komandan militer “Hizbullah” Imad Mughniyah, yang masuk ke dalam gerakan Fatah di Beirut, kemudian bergabung dengan “Hizbullah” .
Badruddin dijuluki dengan nama “Zulfikar”, juga dikenal dengan beberapa nama, termasuk Elias Fuad Saab dan Sami Issa, dan diyakini menjadi penyanyi Khalifa Mughniyah pada tahun 2008 di Damaskus .
Dia pernah ditangkap di Kuwait pada tahun 1983 atas tuduhan pemboman kedutaan besar AS di Kuwait, ia masuk ke Kuwait dengan paspor Libanon dengan nama Elias Saab, ditangkap bersama 17 tersangka lainnya.
Dijatuhi hukuman mati atas tuduhan mendalangi serangan, kemudian pihak berwenang dipaksa untuk melepaskan Badruddin dan anggota “Hizbullah” lainnya yang dipimpin oleh Imad Mughniyah.
Badruddin melarikan diri dari penjara pada tahun 1990 selama invasi Kuwait dan kemudian kembali sebagai pengawal revolusi Iran ke Beirut .
Ia menerima pendidikan di sekitar Isfahan, dan telah bekerja selama bertahun-tahun dengan Qassem Soleimani dari Garda Revolusi Iran yang juga mengirimkan pasukannya ke Suriah untuk mendukung rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad dalam membantai kaum Muslimin Suriah.
(maheera/arrahmah.com)