JAKARTA (Arrahmah.com) – Sebanyak empat warga negara Indonesia (WNI) yang disandera di Filipina sejak 15 April lalu telah dibebaskan, kata Presiden Joko Widodo.
“Alhamdulillah akhirnya empat WNI yang disandera kelompok panyandera sejak 15 Maret sudah dibebaskan,” ujar Presiden Jokowi, lansir bbcindonesia.
Keempat WNI tersebut, lanjut presiden, telah aman bersama otoritas Filipina.
Sementara Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan pemulangan keempat WNI yang disandera kelompok bersenjata di Filipina ke Indonesia, saat ini tengah dibahas oleh Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan otoritas Filipina.
“Sekarang kita sedang berembug bagaimana mengembalikan para sandera tersebut,” kata Menlu Retno di kantor Kementerian Luar Negeri, Pejambon, Jakarta, Rabu malam, lansir Antara.
Ditemui di kantornya di Kementerian Luar Negeri, Menlu Retno menjelaskan bahwa keempat WNI tersebut diselamatkan di kepulauan Sulu, sama seperti sepuluh WNI yang telah dibebaskan pada 1 Mei 2016.
Menurut Menlu, pihak keluarga dari keempat WNI yang berasal dari Papua Barat, Jawa Barat (dua orang), dan Sulawesi Selatan tersebut juga telah dihubungi untuk menyampaikan kabar mereka dan konfirmasi upaya pemulangan.
“Proses pemulangan secepatnya, tentunya secepatnya. Prosedur akan kita lalui seperti biasanya,” kata dia.
Empat WNI yang dibebaskan adalah anak buah kapal tunda TB Henry dan kapal tongkang Cristi. Kedua kapal itu dibajak pada Jumat (15/04) pukul 18.31 waktu setempat, saat dalam perjalanan kembali dari Cebu, Filipina, menuju Tarakan, Kalimantan Utara.
Mereka adalah Mochammad Ariyanto Misnan (nakhoda), Lorens MPS, Dede Irfan Hilmi, dan Samsir.
(azm/arrahmah.com)