JAKARTA (Arrahmah.com) – Banyaknya isu yang mengatakan adanya keterkaitan antara Pesantren Al Zaitun yang berlokasi di Indramayu dengan gerakan NII KW9, dan kecurigaan masyarkat tentang pembiaran oleh pemerintah karena masyarakat menilai opini cuci otak ala NII terus dibahas sementara pesantren Al Zaitun tak terjamah, membuat Badan Intelejen Negara (BIN) terus mencari bukti.
Kepala BIN, Sutanto mengatakan pihaknya masih dalam tahap pengumpulan bukti terkait indikasi keterlibatan pimpinan Pesantren Al Zaitun, Panji Gumilang dalam Darul Islam dan Negara Islam Indonesia. “Polisi sedang mengumpulkan bukti-buktinya, kaitannya tentu masih dalam penyelidikan,” kata Sutanto di Hotel Bidakara, Kamis (28/4/2011).
Soal kemungkinan kantong-kantong NII di seputar Jakarta, Badan Intelijen, kata Sutanto telah mengindikasi sejumlah daerah diluar Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. “ada beberapa wilayah,” katanya tanpa mau memerinci wilayah itu.
Sutanto menambahkan, akan diambil tindakan hukum jika di lokasi yang diindikasikan sebagai kantong-kantong NII itu terbukti terlibat dalam gerakan tersebut. “Kalau secara hukum terbukti, tentu harus ada bukti secara hukum. Akan ditindak semua, seperti sudah kita lakukan di Jawa Barat,” ujarnya.
Soal dugaan keterlibatan oknum tentara dalam aksi NII Komandemen Wilayah 9, Sutanto membantahnya. Menurut dia, tidak ada peran dari TNI dalam gerakan tersebut. “Jangan berpikiran seperti pada masa-masa lalu, ini sudah reformasi. Tidak ada kayak gitu-gitu,” katanya.
Proses hukum yang terjadi saat ini sudah sangat transparan, sehingga masyarakat bisa mengetahui apa yang dilakukan. “Tolong jangan masuk pada wacana-wacana pihak yang menduga-duga saja,” ujarnya. (rasularasy/arrahmah.com)