KAIRO (Arrahmah.com) – Demonstrasi berlajut untuk hari kedua berturut-turut pada Sabtu (16/4/2016) untuk memprotes keputusan Mesir pada pekan lalu yang ingin menyerahkan dua pulau Laut Merah kepada Arab Saudi.
Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (16/4), gerakan “Pemuda melawan Kudeta” Mesir menyerukan untuk mengembalikan kekuasaan Presiden terkudeta Muhammad Mursi, sebagaimana dilansir Anadolu Agency.
Dilaporkan, gerakan itu menggelar aksi protes di Universitas Alexandria di bawah bendera “Anda tidak akan bisa menjual Mesir”, mengacu pada Presiden Abdel Fattah al-Sisi.
Menurut pernyataan itu, para mahasiswa juga melakukan protes di Tanta University di Delta Nil.
Gerakan Aliansi Nasional untuk Pertahanan Legitimasi juga mengadakan demonstrasi di provinsi Menoufia, Mesir.
Menurut perjanjian perbatasan maritim yang ditandatangani pekan lalu antara Kairo dan Riyadh, pulau Sanafir dan pulau Tiran di Laut Merah – yang selama empat dekade dimiliki Mesir – dimasukkan dalam wilayah perairan Arab Saudi.
Perjanjian tersebut menyebabkan kemarahan di antara banyak masyarakat Mesir dan oposisi politik.
Beberapa kelompok politik lainnya, termasuk gerakan pemuda 6 April mengumumkan rencana untuk mengirim konvoi ke dua pulau itu, di mana mereka mengatakan bahwa mereka akan mengibarkan bendera Mesir di sana.
Pada Jum’at (15/4), lebih dari 100 orang dilaporkan ditangkap oleh pihak berwenang setelah menggelar demonstrasi di Kairo dan di tempat lain di negara itu untuk memprotes keputusan pemerintah Mesir yang “menyerahkan” dua pulau di Laut Merah kepada Arab Saudi.
(ameera/arrahmah.com)