RIYADH (Arrahmah.com) – Arab Saudi ingin memastikan keberhasilan KTT Organisasi Kerjasama Islam (OKI) Istanbul yang akan digelar akhir pekan ini dalam mengatasi masalah di wilayah Timur Tengah, dan menjalin hubungan yang lebih erat dengan Turki di bidang ekonomi dan politik, termasuk perang melawan terorisme.
Hal ini sesuai dengan pernyataan duta besar Saudi di Ankara, Adil Mirdad, yang mengatakan bahwa kedua negara itu telah melakukan kerja sama di beberapa bidang sebagai anggota OKI.
Dalam sebuah wawancara dengan koran lokal, Mirdad mengatakan bahwa Arab Saudi ingin memastikan KTT OKI bisa menyatukan ummat Islam, sebagaimana dilansir Arab News, Rabu (13/4/2016).
Dia menegaskan bahwa keyakinan ini telah menjadi dasar dari setiap tindakan Arab Saudi sejak negara ini didirikan oleh almarhum Raja Abdul Aziz. Keyakinan itu telah ditegakkan sejak saat itu oleh beberapa pemimpin Arab Saudi dan sekarang di bawah pimpinan Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman.
Dia juga mengatakan bahwa Arab Saudi dan Turki berbagi pandangan tentang beberapa isu termasuk Palestina, Suriah dan Irak.
“Dua negara kami ingin Irak bersatu, dan Suriah mempertahankan kedaulatan penuh atas tanahnya tanpa perpecahan apapun, dan tanpa Assad yang telah menyeret negara itu ke dalam lubang dan menggusur rakyatnya,” katanya.
Menurut Mirdad, masalah penting yang dibahas pada KTT OKI diharapkan akan menyelesaikan banyak konflik di wilayah itu, yang telah menjadi semakin buruk selama 100 tahun terakhir.
Sangat penting bagi semua negara untuk mencapai kesamaan pandangan dan memberikan solusi yang efektif, ungkapnya.
Sehubungan dengan terorisme, Mirdad mengatakan: “Arab Saudi dan Turki dapat bekerjasama untuk mencapai banyak hal. Kedua negara itu memiliki pengaruh besar di kawasan dan secara internasional dan dapat menemukan solusi atas terorisme, terutama di Suriah dan Irak, dan perang melawan ISIS.”
Mirdad mengatakan bahwa solusi itu akan didasarkan pada visi Raja Salman, terutama untuk Suriah, di mana dukungan telah diberikan kepada Koalisi Nasional dan oposisi.
“Selama KTT OKI yang diselenggarakan di Kairo pada tahun 2013, Arab Saudi dan Turki sepakat bahwa rezim Suriah telah melakukan kejahatan keji terhadap rakyat Suriah'”
“Jadi, sangat penting untuk menyatukan negara-negara Islam dan mengadopsi visi ini, dan terus menekan masyarakat internasional dan Dewan Keamanan untuk mengambil tindakan yang diperlukan dalam hal ini.”
Berbagai kesepakatan harus didasarkan pada resolusi PBB, yang harus membentuk transisi untuk sebuah pemerintahan yang baru, dan melawan upaya Iran untuk mencampuri wilayah tersebut, tuturnya.
(ameera/arrahmah.com)