SURIAH (Arrahmah.com) – Jurnalis asal Amerika Serikat, Bilal Abdul Karim melakukan wawancara eksklusif dengan mantan petinggi Jabhah Nushrah, Syaikh Abu Firas As-Suri Rahimahullah yang telah dibunuh beberapa hari lalu dalam sebuah serangan udara oleh Amerika Serikat di Suriah utara, lansir Arab21 pada Selasa (12/4).
Abdul Karim mengatakan wawancara itu dilakukan sebelum pembunuhan, yang merupakan wawancara terakhir. Fokus dari pertanyaan wawancara tentang sebuah gencatan senjata dan negosiasi dengan para rezim Asad. Abu Firas berkata bahwa apa yang terjadi di Jenewa adalah sebuah penipuan. Mereka yang menyerukan Riyadh pada konferensi Jenewa adalah kelompok kafir dan murtad dan berbuat jahat.
Pada satu formasi oposisi dan para koalisi di luar negeri, Abu Firas berkata, jihad disini di Syam, dan yang pergi ke Eropa sama-sama menginginkan perdamaian.
Dalam wawancara tersebut disimpulkan bahwa Abu Firas mengatakan jihad tidak terbatas dengan Jabhah Nushrah dan Jund Al-Aqsa, tidak terbatas tempat dan waktu.
(maheera/arrahmah.com)