ANKARA (Arrahmah.com) – Pesawat dari koalisi pimpinan AS telah menghancurkan kompleks konsulat Turki di Mosul, yang telah diduduki oleh ISIS sejak Juni 2014, ungkap Kementerian Luar Negeri Turki.
“Komples Konsulat Jenderal kami di Mosul, yang telah berada di bawah pendudukan ISIS sejak 2014 dan di mana, menurut intelijen, teroris tingkat tinggi ISIS yang sedang menduduki, telah ditargetkan dan dihancurkan oleh pesawat perang milik anggota Koalisi Internasional untuk melawan ISIS pada pukul 3 pagi, pada tanggal 4 April,” kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam pernyataan tertulis, Senin (4/4/2016), sebagaimana dilansir Hurriyet Daily.
“Negara kami akan terus berjuang melawan ISIS dalam koordinasi dan kerja sama dengan koalisi internasional dalam kegiatan yang mana ia telah berpartisipasi sejak awal,” kata kementerian itu.
Sekitar tiga bulan lalu, pejabat AS menghubungi Ankara dan memberitahukan bahwa mereka memiliki intelijen yang menegaskan bahwa ISIS telah mengubah bangunan konsulat itu menjadi “markas,” dan AS meminta izin untuk menyerang bangunan itu.
Para pejabat Turki dan AS melakukan kontak terkait masalah ini pada pekan lalu dan bersama-sama memutuskan kapan waktu operasi penyerangan itu akan dilakukan.
Operasi penyerangan itu terjadi pada pukul 03:00, tanggal 4 April dan berlangsung selama sekitar 40 menit.
Pangkalan udara Incirlik di provinsi Adana, Turki selatan, tidak digunakan oleh pesawat koalisi yang melakukan operasi, menurut sumber-sumber militer Turki.
Diperkirakan bahwa para anggota ISIS berada di dalam gedung itu selama operasi penyerangan.
ISIS menyerbu konsulat jenderal Turki di Mosul pada 11 Juni, 2014, menyandera Jenderal Konsulat Öztürk Yilmaz, yang sekarang merupakan anggota parlemen oposisi utama Partai Rakyat Republik (CHP), bersama dengan 48 orang lainnya.
Setelah ditahan selama 101 hari, para sandera akhirnya dibebaskan pada 20 September, 2014, dalam pertukaran tawanan.
(ameera/arrahmah.com)