KUALA LUMPUR (Arrahmah.com) – Pemerintah Malaysia telah menolak klaim bahwa pihaknya akan memberikan kewarganegaraan kepada 3.000 pengungsi Suriah yang diperkirakan akan tiba dalam waktu dua tahun mendatang di bawah rencana PBB.
Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi menegaskan kepada parlemen pada Rabu (30/3/2016) bahwa Malaysia hanya akan menampung pengungsi hingga situasi di negara yang dilanda perang mereda, sebagaimana dilansir Al Bawaba.
“Penempatan pengungsi Suriah hanya akan bersifat sementara dan pemerintah tetap teguh pada pendirian bahwa para pengungsi itu suatu hari nanti harus kembali ke negaranya.”
Hamidi mengatakan bahwa Malaysia akan mengambil 1000 pengungsi Suriah setiap tahun dari tahun 2016 hingga 2018, dengan pengawasan keamanan yang tepat terhadap setiap individu.
“Dalam hal ini, pemerintah tidak memiliki rencana untuk menerima migran Suriah sebagai warga negara Malaysia,” katanya.
Pada Oktober tahun lalu, Perdana Menteri Najib Razak dalam Sidang Umum PBB ke-70 di New York mengumumkan bahwa Malaysia akan membuka pintu bagi 3000 migran Suriah selama tiga tahun ke depan untuk membantu menangani krisis pengungsi Suriah saat ini .
Lima keluarga pengungsi Suriah telah tiba di Malaysia baru baru ini, semuanya dilakukan pemeriksaan dengan Advance Passenger Screening System bekerjasama Interpol dan Komisaris Tinggi untuk Pengungsi PBB (UNHCR).
(ameera/arrahmah.com)