MOSKOW (Arrahmah.com) – Seorang polisi tewas dan seorang lagi luka-luka dalam ledakan di Dagestan, Kaukasus Utara, Rusia, di perbatasan antara distrik Tabasaransky dan distrik Suleiman-Stalsky, seorang sumber di lembaga penegak hukum regional mengatakan kepada TASS, Rabu (30/3/2016).
“Mayor Polisi Hasan Mutallimov tewas di tempat sementara sersan polisi Terlan Akhmedov terluka. Ia dibawa ke Rumah Sakit Pusat Kota Derbent,” ungkap sumber tersebut.
Kementerian Dalam Negeri Dagestan mengonfirmasi bahwa seorang polisi tewas dan lainnya luka-luka dalam ledakan di distrik Tabasaransky.
“Pada 11:30, polisi berusaha menghentikan sebuah mobil, tapi sopir mobil itu tidak mematuhi perintah mereka, melaju pergi, dan kemudian mobil itu meledak. Akibatnya, menurut informasi awal, seorang polisi tewas dan seorang lagi luka-luka. Belum ada informasi yang tersedia tentang orang-orang yang berada di dalam mobil yang meledak itu,” perwakilan dari layanan pers Kementerian dalam Negeri Dagestan mengatakan kepada TASS.
Menurut sumber di lembaga penegak hukum Dagestan, tiga ranjau darat meledak pada Selasa (29/3) malam saat konvoi bermotor polisi sedang dalam perjalanan di Dagestan. Berat total dari bahan peledak itu setara dengan 8 kg TNT.
“Para ahli bom telah menemukan bahwa ada tiga ranjau darat. Satu memiliki berat 5 kg TNT dan dua lainnya masing-masing 1,5 kg TN. Semua tiga ranjau darat itu meledak,” tambah sumber tersebut. lansir TASS.
Sebagaimana dilansir Reuters, juru bicara kepolisian Dagestan mengungkapkan bahwa dua mobil meledak, namun masih belum di ketahui jenis bahan peledaknya.
“Dua mobil meledak, jenis bahan peledak belum dapat dipastikan,” kata Fatina Ubaidatova, juru bicara polisi Dagestan, mengatakan kepada Reuters melalui telepon.
Kantor berita Amaq, yang mendukung kelompok ISIS, memposting pernyataan online yang mengatakan bahwa affiliasi lokal ISIS berada di balik serangan itu, lansir Reuters.
Pernyataan Amaq mengklaim bahwa ledakan itu menewaskan 10 petugas keamanan. Reuters belum bisa secara independen memverifikasi jumlah korban.
(ameera/arrahmah.com)