CALIFORNIA (Arrahmah.com) – Badan Investigasi Federal Amerika Sserikat (FBI) telah membuka kunci telepon seluler milik dua penembak San Bernardino tanpa bantuan Apple.
Jaksa penuntut federal di California, Eileen Decker, mengatakan bahwa para penyelidik telah menerima bantuan dari ‘pihak ketiga’. Ia tidak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai pihak ketiga tersebut.
Sebuah surat kabar “Israel” melaporkan bahwa para pakar forensik data di perusahaan Cellebrite terlibat dalam kasus ini.
Cellebrite mengatakan kepada BBC bahwa perusahaan itu memang bekerja sama dengan FBI, namun tidak menjelaskan lebih lanjut.
Syed Rizwan Farook dan istrinya, Tashfeen Malik, disebut sebagai pelaku penembakan di San Bernardino yang menewaskan 14 orang dengan menggunakan senjata api pada Desember 2015 lalu. Keduanya kemudian meninggal setelah ditembak oleh polisi AS.
Untuk menyelidiki kasus tersebut, FBI berusaha memeriksa semua data yang mereka miliki, salah satunya adalah data yang ada dalam ponsel mereka. Namun, FBI tidak mampu mengakses data dalam ponsel iPhone mereka karena dilindungi oleh kata sandi.
FBI akhirnya meminta pertolongan kepada Apple untuk me-non aktifkan fungsi auto-erase, dimana jika FBI salah memasukkan kata sandi sebanyak 10 kali berturut-turut, maka ponsel canggih tersebut langsung mengaktifkan fungsi auto-erase, yaitu menghapus seluruh data dalam ponsel tersebut.
Namun, Tim Cook, pimpinan Apple menolak permintaan FBI, hingga akhirnya kasus ini bergulir ke jalur hukum, lansur BBC (29/3/2016). (fath/arrahmah.com)