BRUSSELS (Arrahmah.com) – Eropa Barat berada pada siaga tinggi pada Selasa (22/3/2016) setelah penyerang meluncurkan serangan bom kembar di ibukota Belgia, Brussels dengan bom mengguncang bandara dan jalur metro bawah tanah.
Daulah Islam atau yang lebih dikenal dengan ISIS mengatakan bahwa mereka bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan lebih dari 30 orang dan melukai sekitar 200 orang lainnya, banyak dari mereka dalam kondisi kritis, lansir Al Jazeera.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut pada Selasa (22/3).
“Pejuang ISIS melepaskan tembakan di dalam Badara Zaventem sebelum beberapa dari mereka meledakkan sabuk peledak mereka, ketika bomber lainnya meledakkan sabuk peledak di stasiun metro Maalbeek,” ujar laporan situs Amaq yang disebut-sebut berafiliasi dengan ISIS, seperti dilansir Al Jazeera.
Saat ini polisi Belgia melakukan operasi pencarian di seluruh Brussels untuk mencari tersangka atau orang yang merencanakan serangan itu. Menteri Dalam Negeri Belgia mengatakan 600 polisi tambahan telah dikerahkan.
Ledakan menghantam jantung Eropa di mana markas NATO berada.
Seluruh jalur metro ditutup setelah serangan. Setidaknya 20 orang tewas dalam ledakan kereta bawah tanah.
Kementerian Dalam Negeri mengeluarkan peringatan bahwa negara berada dalam siaga tinggi setelah ledakan dan menyeru orang-orang untuk tetap berada di mana mereka berada. (haninmazaya/arrahmah.com)