WASHINGTON DC (Arrahmah.com) – Kementerian Kehakiman AS mengklaim bisa membobol ponsel iPhone milik pelaku serangan di San Bernardino, setelah sebelumnya pihak Apple menolak membobol ponsel tersebut.
Syed Rizwan Farook, sang pemilik iPhone, meninggal dalam baku tembak dengan polisi. Penyidik mengaku kesulitan melihat isi ponsel iPhone Farook karena dilindungi kata sandi.
Untuk membuka ponsel itu, penyidik mengatakan mendapat bantuan dari pihak ketiga, lansir CNN (22/3/2016).
“Jika berhasil, kami bisa menelusuri isi ponsel dan melanjutkan penyelidikan serangan teroris yang menewaskan 14 orang dan melukai 22 orang itu,” kata juru bicara Kementerian Kehakiman AS, Melanie R. Newman.
“Dari sisi teknis, salah satu klaim pemerintah yang janggal adalah mereka butuh bantuan Apple untuk membuka ponsel itu. Banyak yang sangsi, sebab pemerintah punya banyak sumber daya,” kata profesor dan ahli keamanan komputer di University of Pennsylvania, Matt Blaze. (fath/arrahmah.com)