ATHENA (Arrahmah.com) – Dengan pintu yang masih tertutup rapat bagi ribuan migran dan pengungsi di perbatasan Macedonia, PBB dan badan-badan bantuan memperingatkan akan bencana kemanusiaan yang meningkat tajam di Eropa.
“Seperti yang kita bicarakan, diperkirakan ada 42.000 migran di tanah Yunani,” kata koresponden Euronews ‘Athen, Stamatis Giannisis, lansir Orient Net, Sabtu (12/3/2016).
“Sebanyak 12.000 orang berada di kamp Idomeni di perbatasan Yunani-Macedonia, sementara 10.000 orang masih berada di pulau-pulau Aegean Timur.”
Saat Eropa berupaya untuk menutup rute migrasi Balkan, para migran dan pengungsi terus berdatangan di pantai Yunani, dengan harapan bisa mencapai perbatasan untuk kemudian melanjutkan perjalanan menuju negara-negara Eropa utara yang kaya.
Setelah pihak berwenang Macedonia melakukan pembatasan ketat di perbatasan dengan Yunani, yang hanya mengizinkan beberapa ratus pengungsi yang masuk setiap hari, dan memblokir sebagian besar migran dari negara-negara atau mereka yang tidak paspor, penumpukan besar mulai terjadi di kamp darurat Idomeni, Albawaba melaporkan.
Puluhan ribu migran dan pengungsi – dari bayi yang baru lahir hingga orang tua – tidur dalam kedinginan, tenda berlumpur, dengan akses yang terbatas ke makanan atau kesehatan.
(ameera/arrahmah.com)