VENICE (Arrahmah.com) – Italia dan Prancis menyatakan kepuasan mereka dari kesepakatan sementara Turki-Uni Eropa pada Senin di Brussels yang bertujuan untuk menghalangi pengungsi ke Eropa.
“Kami sangat senang telah diberikan semua upaya kami untuk membuka halaman baru di hubungan Turki dan Uni Eropa,” kata Perdana Menteri Italia Matteo Renzi dalam konferensi pers besama dengan Presiden Prancis Francois Hollande setelah KTT Italia-Prancis ke-33 diadakan Selasa di kota kanal Italia, Venesia.
Turki dan Uni Eropa juga membahas berbagai usulan pada Senin seperti percepatan proses pembebasan visa bagi warga negara Turki, lansir Anadolu Agency (9/3/2016).
Perdana Menteri Italia mengklaim bahwa itu adalah pertemuan puncak Uni Eropa-Turki di mana para petinggi membahas bagaimana Eropa diperlukan untuk menanggapi secara nyata pengungsi yang berdatangan di masa mendatang, terutama dari Suriah dan Libya.
“Masih ada banyak untuk bekerja dan berdiskusi, namun akhirnya Eropa telah datang untuk menyadari betapa serius masalah ini,” katanya.
Dari 1,1 juta lebih pengungsi yang tiba di Uni Eropa tahun lalu, 850 lebih diantaranya tiba melalui laut ke Yunani dari Turki, menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM). Selama tahun ini, 805 orang meninggal di laut Aegean.
Hampir 135.000 migran atau pengungsi telah menyeberang ke Yunani dan Italia sejak awal 2016, menurut IOM. (fath/arrahmah.com)