PALESTINA (Arrahmah.com) – Pasukan “Israel” menembak mati seorang wanita Palestina berusia 34 tahun pada Jum’at (4/2/2016) pagi setelah ia diduga menabrakkan mobilnya ke seorang tentara “Israel” yang ditempatkan di persimpangan Gush Etzion di Tepi Barat selatan yang diduduki.
Seorang juru bicara militer “Israel” mengatakan bahwa setelah wanita itu menabrak tentara dengan mobilnya, pasukan “Israel” menanggapi “ancaman” itu dengan menembak dan membunuhnya.
Juru bicara itu mengatakan tentara tersebut dievakuasi ke rumah sakit, meskipun ia tidak dapat mengonfirmasi kondisinya.
Dia juga menuduh bahwa pisau ditemukan di dalam mobil wanita itu.
Kementerian Kesehatan Palestina kemudian mengidentifikasi wanita itu sebagai Amani Husni Sabatin (34) dari desa terdekat, Husan, di Bethlehem Barat.
Kepala desa Husan, Hasan Hamamreh, mengatakan kepada Ma’an bahwa pasukan “Israel” telah menutup pintu masuk timur dan barat desa setelah kematian Sabatin.
Dia menolak tuduhan militer bahwa wanita itu telah berusaha untuk melakukan serangan, mengatakan kematiannya adalah “eksekusi terang-terangan” dalam rangkaian kejahatan dan pelanggaran “Israel” terhadap warga Palestina.
Hamamreh mengatakan Sabatin adalah ibu dari empat anak, yang sulung berusia 14 tahun. Suaminya bekerja di “Israel”.
Dia menambahkan bahwa pemerintah “Israel” telah memanggil suami Sabatin, ayah, dan saudaranya ke pusat penahanan Etzion untuk mengidentifikasi jenazahnya.
Belum jelas kapan jenazahnya akan dikembalikan untuk pemakamannya.
Persimpangan Gush Etzion – pintu masuk ke pemukiman ilegal blok Gush Etzion – telah menjadi saksi bisu banyaknya bentrokan mematikan sejak gelombang kekerasan mengguncang wilayah Palestina yang diduduki pada awal Oktober tahun lalu.
Sekitar 180 warga Palestina dan hampir 30 warga “Israel” telah tewas di seluruh wilayah yang diduduki dan “Israel” sejak saat itu.
Sementara “Israel” sering menuduh banyak warga Palestina yang mencoba untuk menyerang warga “Israel” sebagai alasan untuk membunuh warga Palestina, warga Palestina dan kelompok hak asasi telah membantah kebohongan peristiwa versi “Israel” dalam sejumlah kasus.
Kelompok-kelompok HAM juga berulang kali mengutuk pasukan “Israel” atas penggunaan kekuatan mematikan berlebihan terhadap warga Palestina yang justru tidak menimbulkan ancaman apapun.
(banan/arrahmah.com)