RIAU (Arrahmah.com) – Mengambil sanad qira’ah dari seorang pakar atau syeikh penting, agar bacaan tilawah sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallalahu alaihi wa Sallam. Dikutip dari Republika, Pimpinan Pondok Quran Ustaz Hery Saparjan menjelaskan hal itu saat mengisi kajia bertajuk kajian Taklim Qurani di Masjid Raya Annur, Provinsi Riau beberapa waktu lalu.
“Mengapa kita harus belajar sanad qira’ah kepada seorang Syeikh? Agar bacaan dan tilawah Alquran kita sesuai dengan yang dicontohkan Rasulullah SAW,” kata ustadz yang mengambil sanad dari Syeikh Umar al-Mirony al-Kurdy asy-Syafi’i dengan riwayat bacaan Imam Hafs ‘an-Ashim dan Imam Syu’bah ‘an-ashim ini,
Selain bacaan Alquran, dia berpesan agar para jamaah menjaga kualitas shalat seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Salah satu sikap yang dicontohkan ialah memperlama berdiri dalam shalat. Ini memberi hikmah agar umat Islam memiliki banyak hafalan Alquran dengan kualitas yang baik dan benar.
Dalam kajian yang diberikan, Ustaz Hery menjelaskan tentang orang-orang yang termasuk dalam keluarga Allah SWT. Menurut dia, Allah telah dikenal sebagai Dzat yang tidak beranak dan tidak diperanakkan. Namun, dalam sebuah hadis disebutkan, para ahli Quran menempati posisi sebagai Ahlullah (keluarga Allah).
“Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia,” kata Rasulullah SAW. Para sahabat bertanya, “Siapakah mereka, ya Rasulullah?” Rasul menjawab, “Para ahli Alquran. Merekalah keluarga Allah dan hamba pilihanNya” (HR. Ahmad)
Ustaz Hery memaparkan, yang dimaksud ahlul quran dalam hadis tersebut ialah orang yang beriman kepada Alquran. Mereka juga membaca, menghafal, men-tadabburi-nya, dan mengamalkannya. Orang-orang seperti ini dianggap merupakan hamba Allah yang paling istimewa.
(azm/arrahmah.com)