MESIR (Arrahmah.com) – Ratusan warga Mesir di sejumlah kota utama Mesir turun ke jalan pada Jum’at (26/2/2016), memprotes Presiden Abdul Fattah As-Sisi. Dua demonstran meninggal dalam aksi protes tersebut, sementara dua polisi terluka saat melakukan tindakan keras terhadap para pengunjuk rasa di Damietta, lapor Anadolu Agency.
Menurut koresponden Anadolu, saksi mata dan sumber-sumber oposisi, demonstrasi dimulai pada pagi hari dan berlangsung sampai tengah hari. Demonstrasi terbesar digelar di Al-Manofiyeh, Al-Boheera dan Damietta.
Aliansi Nasional Pendukung Legitimasi dan Penentang Kudeta pada Kamis (25/2) menyerukan satu pekan aksi protes di bawah slogan “Suara Rakyat Lebih Kuat.” Aliansi itu menyerukan pengunjuk rasa menuntut diturunkannya Abdul Fattah As-Sisi di tengah tajamnya kenaikan harga, stagnasi ekonomi dan serangan terhadap kebebasan dasar.
Setelah shalat Jum’at, demonstrasi diadakan di 27 daerah di 11 wilayah Mesir, termasuk Kairo, Alexandria dan wilayah utama lainnya.
Para pengunjuk rasa mengangkat plakat mengutuk kenaikan harga dan memburuknya situasi ekonomi, serta menuntut penurunan As-Sisi. Mereka juga mengangkat poster presiden Mesir terdahulu yang digulingkan, Muhammad Mursi, menyerukan pembebasannya.
Di Damietta, bentrokan meletus saat polisi menindak keras para demonstran, membunuh dua dari mereka setelah melepaskan tembakan. Kementerian dalam negeri Mesir mengklaim bahwa dua “teroris” Ikhwanul Muslimin bersenjata tewas dan dua polisi terluka.
Sejak penggulingan Presiden Mursi pada Juli 2103 warga Mesir telah menggelar demonstrasi mingguan menentang kudeta militer dan pemimpinnya As-Sisi.
(banan/arrahmah.com)