ANKARA (Arrahmah.com) – Jet Turki dilaporkan berpatroli di perbatasan Suriah menyusul gencatan senjata yang didukung PBB, yang mulai diberlakukan pada Jum’at tengah malam.
Seagaimana dilansir oleh Orient Net, Sabtu (27/2/2016), jumlah jet Turki yang berpatroli di perbatasan Turki-Suriah telah meningkat menjadi 14.
Dilaporkan juga bahwa ada tiga kapal dan sebuah radar mobile digunakan untuk mengontrol jalur laut antara Hatay Turki dan Latakia Suriah.
Gencatan senjata yang ditengahi oleh Washington dan Moskow dipandang sebagai langkah penting tapi rentan untuk mengakhiri konflik.
Namun demikian, Fares Bayoush, kepala kelompok oposisi Fursan al-Haq yang berjuang di bawah bendera Tentara Pembebasan Suriah (FSA), mengatakan kepada Reuters bahwa pelanggaran yang terus terjadi bisa mengarah pada runtuhnya kesepakatan gencatan senjata.
“Ada daerah-daerah di mana pengeboman telah berhenti tetapi ada daerah di mana terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh rezim Asad, seperti yang terjadi Kafr Zeita di Hama, yang menargetkan dengan altileri, dan juga yang terjadi di Morek di utara Hama.
Kelompok oposisi Suriah di wilayah barat laut mengatakan bahwa tiga pejuangnya tewas oleh serangan Asad beberapa jam setelah gencatan senjata diberlakukan.
(ameera/arrahmah.com)