MOGADISHU (Arrahmah.com) – Hingga 200 tentara Kenya tewas dalam serangan terhadap kamp mereka di Somalia oleh Asy-Syabaab bulan lalu, ungkap presiden Somalia, Hassan Sheikh Mohamud, meskipun Kenya menolak angka tersebut.
Pada 15 Januari, puluhan pejuang Asy-Syabaab bersenjata berat menyerang sebuah pangkalan militer yang dijalankan oleh Kenya untuk pasukan Uni Afrika di kota selatan Somalia, El Adde, tidak jauh dari perbatasan Kenya, lansir Al Jazeera pada Kamis (25/2/2016).
“Ketika sekitar 200 tentara yang datang untuk membantu negara Anda dibunuh di suatu pagi, itu bukan sesuatu yang sepele,” ungkap Mohamud mengatakan kepada Somali Cable TV, sebuah stasiun televisi swasta. Wawancara tersebut juga diposting di YouTube pada Kamis (25/2).
“Kami telah menang selama bertahun-tahun dan berbulan-bulan, namun di El Adde, kami dikalahkan. Ya, dalam perang, kadang-kadang sesuatu yang Anda tidak suka terjadi pada Anda,” tambahnya mengklaim.
Otoritas Kenya telah menolak untuk mengungkapkan jumlah korban tewas setelah serangan. Namun juru bicara Angkatan Bersenjata Kenya (KDF), Kolonel David Obonyo membantah jumlah yang disebutkan oleh presidenSomalia.
“Tidak benar. Informasi ini tidak pernah datang dari kami atau siapa pun dalam pemerintahan Kenya,” klaimnya kepada kantor berita Reuters.
Serangkaian serangan
Sebuah harian yang memperlihatkan foto peti mati yang dibungkus dengan bendera Kenya yang tewas setelah serangan bulan lalu meningkatkan kekhawatiran dari warga Kenya biasa dan oposisi Kenya atas kelanjutan operasi militer Kenya di Somalia.
Pejuang Asy-Syabaab kemudian mendistribusikan foto yang menunjukkan mayat puluhan tentara Kenya, banyak yang tampaknya ditembak di kepala.
Kenya mengirim tentara ke Somalia di tahun 2011 setelah serangan di wilayah perbatasan. Mereka kemudian bergabung dengan operasi AMISOM (misi Uni Afrika di Somalia).
Serangan Asy-Syabaab di Kenya termasuk serangan di pusat perbelanjaan kelas atas Westgate pada 2013. Ratusan orang telah tewas dalam serangan Asy-Syabaab dalam dua tahun terakhir.
Pejuang Asy-Syabaab yang berupaya menggulingkan pemerintahan boneka Somalia yang didukung oleh negara-negara Barat awalnya mengatakan bahwa korban tewas tentara Kenya dalam serangan di El Adde mencapai 100 orang.
Rilis wawancara presiden Mohamud datang setelah tiga orang tewas dan sembilan luka-luka pada Kamis (25/2) ketika Asy-Syabaab menembakkan mortir ke istana presiden di ibukota Somalia, Mogadishu.
Asy-Syabaab mengaku bertanggung jawab atas serangan dan menegaskan bahwa itu ditujukan untuk istana.
“Kami menembakkan sembilan mortir ke istana presiden dan kebanyakan dari mereka mencapai target yang dimaksud,” ujar Abdulaziz Abu Musab, juru bicara militer Asy-Syabaab kepada Al Jazeera.
“Serangan itu adalah bagian dari operasi kami yang sedang berlangsung di Mogadishu.” (haninmazaya/arrahmah.com)