(Arrahmah.com) – Kota Nimes, Perancis, kini dikenal dengan jalan-jalan air yang indah dan arsitektur Romawi yang terawat ternyata menyimpan sejarah Islam.
Sebuah penemuan terbaru oleh ahli arkeolog telah menemukan bukti pertama bahwa Muslim hidup di kota Nimes pada saat awal-awal perluasan Islam di seluruh Afrika Utara dan Eropa, sebagaimana dilansir World Bulletin pada Kamis (25/2/2016).
Tiga kuburan yang baru ditemukan-kuburan Muslim tertua di Perancis-membuktikan sekilas tentang kehidupan Muslim di kota abad pertengahan.
Tim arkeolog Perancis telah menggambarkan kuburan-kuburan tersebut yang ditemukan di daerah yang dulunya dikelilingi dinding bergaya Romawi saat Nimes adalah pos kunci di Septimania, di pinggiran barat Kekaisaran Romawi. Hanya ada sedikit pemakaman formal, kebanyakan orang hanya dimakamkan di luar kota. Pemakaman Muslim itu cukup dekat dengan pusat kota yang mana para arkeolog meyakini bahwa mereka bukanlah orang-orang yang terisolasi atau mengasingkan diri, tetapi mereka terlihat sebagai tiga pria yang meninggal karena penyebab alami yang dimakamkan oleh sebuah komunitas yang familiar dengan tradisi Islam.
Dugaan mereka adalah Muslim diperkuat dengan posisi jasad mereka yang berbaring ke arah sisi kanan, menghadap kiblat.
Penulis Muslim seperti penulis tanpa nama dari Chronicle of Moissac menggambarkan sebuah kota yang disebut Niwmshû atau Namûshû, yang sekarng dikenal sebagai Nimes, di mana di sana ada keberadaan umat Islam di abad pertengahan. Pada tahun 724 atay 725, kota itu menyerahkan diri kepada Anbasa bin Suhaym al- Kalb, gubernur wilayah yang disebut Al-Andalus yang kemudian menjadi bagian dari Spanyol.
Berdasarkan informasi ini, bersama dengan hasil penelitian pada tulang-tulang mereka, para pengamat menyimpulkan bahwa ketiga pria itu adalah prajurit Muslim yang mungkin telah menetap di Nimes setelah kemenangan Anbasa.
Hasil analisis genetik mendukung interpretasi ini, yang menduga bahwa prajurit itu memiliki asal usul dari Afrika Utara. Banyak orang-orang Afrika Utara yang masuk Islam pada saat itu, bergabung dengan pasukan Khalifah dan menyebar ke Spanyol, Perancis, dan Italia. (siraaj/arrahmah.com)