BEKASI (Arrahmah.com) – Mengomentari lembaga PBB, UNDP (The United Nations Development Programme) yang mengalirkan dana sebesar Rp 108 miliar lebih untuk komunitas lesbian, gay, bisexual, and transgender (LGBT) di tiga negara, salah satunya komunitas LGBT di Indonesia, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengatakan:
“Ini layak dianggap teroris. Pemerintah harus waspadai ini dan semua situs yang kontennya propaganda LGBT layak di bekukan,” tegasnya, lansir JPNN
“Luar biasa UNDP ini punya perhatian khusus terhadap LGBT hingga membantu pendanaan propagandanya. Tapi bagi kita Indonesia bantuan tersebut bertentangan dengan dasar negara kita, yakni Pancasila,” tambah Hidayat Nur Wahid, di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (18/2/2016).
Menurut Hidayat, bantuan tersebut bertentangan dengan Pancasila. Ia menilai bantuan tersebut sesungguhnya ilegal secara moral.
Selain itu, diaI juga mengkritisi terpecahnya sikap pemeritah dalam menyikapi LGBT ini. “Ada menteri yang bilang LGBT bahaya dan ada juga menteri yang sama sekali tak peduli dengan fenomena sosial yang tidak normal ini,” ujar Hidayat.
Bayangkan, kata Hidayat, seorang petinju dunia Manny Pacquiao harus dibatalkan kontraknya dengan sebuah perusahaan sepatu karena menyatakan menolak LGBT.
“Ini bukti, betapa kuatnya dukungan pihak-pihak tertentu terhadap penyakit sosial ini. Mestinya saudara-saudara kita ini dibantu untukprogram penyehatan,” katanya. (azm/arrahmah.com)