SARAJEVO (Arrahmah.com) – Sekitar 2.000 Muslimah di Bosnia telah menggelar aksi protes menentang pelarangan hijab di pengadilan dan lembaga hukum lainnya.
Larangan itu mencakup semua simbol-simbol agama namun secara eksplisit menyebutkan hijab, lansir BBC pada Senin (8/2/2016).
Para Muslimah tersebut berbasi di ibukota Bosnia, Sarajevo.
Penggunaan hijab telah dilarang oleh penguasa komunis saat Bosnia masih menjadi bagian dari bekas Yugoslavia sampai tahun 1992, ketika mendeklarasikan kemerdekaan.
Protes tersebut datang dalam merespon keputusan oleh dewan pengadilan tinggi Bosnia yang mengawasi fungsi peradilan, yang melarang “simbol-simbol keagamaan” di lembaga peradilan.
Beberapa perempuan mengangkat spanduk yang bertuliskan: “Hijab adalah hak saya”.
Aksi protes diorganisir oleh Samira Zunic Velagic. Ia mengatakan pelarangan tersebut merupakan serangan serius terhadap kehormatan, kepribadian dan identitas Muslimah dan mengatakan bahwa itu ditujukan untuk merampas hak Muslimah untuk bekerja.
Muslim membentuk sekitar 40% dari populasi Bosnia yang berjumlah sekitar 3,8 juta jiwa. Penduduk lainnya sebagian besar penganut Ortodoks atau Katolik.
(haninmazaya/arrahmah.com)