DAMASKUS (Arrahmah.com) – Tentara rezim Nushairiyah mendesak pemuda di provinsi Hasaka timur laut Suriah untuk bergabung dengan pasukan Pertahanan Nasional, sebuah langkah yang berupaya meningkatkan kekurangan personil dalam tubuh militer.
Aktivis Suriah, Osama Mola-Muhammad menjelaskan bahwa rezim telah berupaya merekrut pemuda dalam “brigade perekrutan” karena gagal untuk mengumpulkan jumlah yang cukup dari anggota dalam pasukannya, karena kebanyakan dari mereka tinggal di daerah yang berada di luar kendali rezim, seperti pedesaan selatan yang berada di bawah kontrol ISIS dan beberapa lingkungan di Hasaka dan Qamishli yang berada di bawah kontrol militan Kurdi (PYD), lansir Zaman Alwasl pada Ahad (7/2/2016).
Mola-Muhammad mengatakan rezim Suriah berhasil mengumpulkan sejumlah pekerja untuk milisi “Self Defense” di Damaskus dan pedesaan Homs, Hama dan Aleppo, karena sebagian besar warga di sana adalah pekerja, sebaliknya untuk Hasaka, di mana mayoritas warga bekerja di sektor pertanian, perdagangan atau luar negeri.
Hilal Al-Hilal, Asisten Sekretaris daerah Partai Bath yang mengorganisir milisi tersebut telah tiba awal bulan ini dan meminta untuk memulai sesi pelatihan untuk milisi tersebut secepatnya dan memerintahkan pejabat rezim di Hasaka untuk bekerja pada hal tersebut.
Milisi Batalyon Bath mengumumkan awal Februari bahwa mereka menerima aplikasi untuk pemuda dan pendaftaran akan dibuka hingga 11 Februari. Iklan tersebut menyebutkan bahwa rekrutan akan menerima gaji 25.000 pound Suriah ditambah 10.000 pound Suriah untuk tugas tempur, lanjut laporan Zaman Alwasl.
Gubernur Hasaka rezim Nushairiyah menyebut pemuda yang bergabung dalam brigade tersebut sebagai “Self Defense”, menjelaskan bahwa tugas mereka adalah untuk melindungi lokasi-lokasi pemerintah dan daerah yang direbut oleh rezim Suriah. (haninmazaya/arrahmah.com)