ANKARA (Arrahmah.com) – Turki mengatakan pada Sabtu (30/1/2016) bahwa pesawat tempur Rusia kembali melanggar wilayah udaranya. Turki menuding Rusia berusaha untuk meningkatkan ketegangan dan memperingatkan tentang konsekuensi yang terjadi dua bulan lalu setelah jet F-16 Turki menembak jatuh jet Rusia karena melanggar wilayahnya.
Sebuah jet tempur Su-34 Rusia memasuki wilayah udara Turki pada pukul 11:46 waktu setempat pada Jum’at (29/1), meskipun ada peringatan berulang dari operator radar Turki dalam bahasa Rusia dan Inggris, Kementerian Luar Negeri Turki di Ankara mengatakan dalam sebuah pernyataan email, sebagaimana dilansir oleh Orient Net.
“Kami mengeluarkan panggilan eksplisit dan jelas kepada Federasi Rusia untuk bertindak secara bertanggung jawab dalam hal tidak melanggar wilayah udara Turki, dan karena itu wilayah udara NATO,” kata Turki, yang pada 24 November merupakan anggota NATO pertama yang menembak jatuh jet Rusia sejak tahun 1952.
Turki mengatakan bahwa pihaknya memanggil duta Rusia untuk datang ke Kementerian Luar Negeri Turki di Ankara pada Jum’at, untuk mengutuk keras dan memprotes dugaan pelanggaran tersebut.
Seorang pejabat dari Kedutaan Besar Rusia di Turki mengkonfirmasi kepada kantor berita Rusia Ria Novosti bahwa duta besarnya telah dipanggil. Kementerian Luar Negeri Rusia belum bisa dihubungi untuk memberikan komentar.
Ketegangan antara Ankara dan Moskow telah meningkat sejak jatuhnya jet tempur Rusia pada November lalu yang menurut Turki dan sekutu NATO-nya jet termpur Rusia itu telah melakukan pelanggaran singkat di wilayah udara Turki.
Dugaan pelanggaran jet tempur Rusia di wilayah udara Turki pada Jum’at merupakan
sinyal baru dan konkret bahwa Federasi Rusia berusaha untuk meningkatkan masalah, kata Ankara.
“Kami menekankan sekali lagi bahwa Federasi Rusia memikul bertanggung jawab penuh atas setiap perkembangan bencana yang mungkin terjadi dari tindakan yang tidak bertanggung jawab seperti ini.”
(ameera/arrahmah.com)