BAGHDAD (Arrahmah.com) – Warga Irak kini diminta untuk membayar fasilitas kesehatan setelah mendapatkan layanan kesehatan gratis sejak tahun 1970, lansir MEMO (25/1/2016).
Kementerian Kesehatan Irak Al-Araby Al-Jadeed telah mengonfirmasi hal tersebut. Ia juga telah mengirim surat dan laporan untuk rumah sakit dan klinik dan meminta mereka untuk mengumpulkan biaya dari pasien untuk menutupi biaya pengobatan setelah defisit yang disebabkan penurunan tajam harga minyak.
Banyak yang memperingatkan bahwa ini dapat menyebabkan situasi berbahaya dalam kesehatan masyarakat.
Kementerian tersebut meninjau untuk menetapkan harga obat-obatan dan biaya layanan di Irak.
Irak menyatakan marah dengan keputusan di tengah-tengah situasi ekonomi sulit yang mereka hadapi.
Salah satu pasien, Raghib Hassan, mengatakan bahwa ia terkejut ketika diminta untuk membayar pemeriksaan medis, x-ray, tes medis, dan pengobatan.
“Ini berarti bahwa satu kunjungan ke rumah sakit pemerintah diperlukan uang sekitar 30.000 sampai 50.000 dinar Irak ($ 27 – $ 45),” tambahnya.
(fath/arrahmah.com)