WASHINGTON DC (Arrahmah.com) – Virus Zika yang dulu pernah muncul pada tahun 1940 di Afrika, kini kembali mewabah di Amerika Selatan dan Tengah (Karibia). Brazil menjadi negara paling parah dilanda virus Zika, dimana sejak Oktober 2015 lalu sekitar 4.000 bayi mengalami kelainan dan 49 bayi dilaporkan meninggal akibat kelainan ini.
Virus Zika menyerang wanita hamil dan dapat menyebabkan kelainan Microcephaly atau kelainan ukuran kepala bayi lebih kecil dari ukuran normal.
Wabah virus sebagian besar dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti, namun peneliti mengatakan ada kemungkinan cara penyebaran selain gigitan nyamuk yaitu, melalui hubungan seks atau melalui penularan dari ibu ke janin melalui plasenta.
Di Inggris, virus Zika pertama kali diisolasi dari kera di Hutan Zika di Uganda pada 1947. Gejala serangan virus meliputi demam, nyeri persendian, radang sendi mata, sakit kepala, nyeri otot, dan nyeri mata.
“Sejauh ini tak ada pengobatan anti-virus untuk virus Zika, dan tak ada vaksin atau obat yang bisa mencegah penularan virus Zika. Perawatan yang mendukung dan meredanya gejala dilakukan melalui pengobatan standard,” Lembaga Kesehatan Masyarakt Inggris mengatakan.
Pihak berwenang di beberapa negara di kawasan Amerika Latin, menyarankan agar para wanita menunda kehamilan. Sementara AS lewat Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (USCDCP), mengeluarkan travel warning bagi warganya yang ingin bepergian ke Amerika Selatan dan Karibia.
Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, memperkirakan virus Zika akan menyebar ke negara-negara Amerika selain Kanada dan Cile, lansir BBC (25/1/2016). (fath/arrahmah.com)