TEPI BARAT (Arrahmah.com) – “Israel” menegaskan rencananya pada Kamis (21/1/2016) untuk mengambil alih tanah pertanian yang subur di Tepi Barat yang diduduki.
Dalam email yang dikirim ke Reuters, COGAT, sebuah unit Kementerian Pertahanan “Israel”, mengatakan bahwa keputusan untuk mengambil alih wilayah itu sudah ditetapkan, dan “tanah itu berada di tahap akhir untuk dinyatakan sebagai tanah milik negara (Israel).”
Pengambilalihan tanah ini pertama kali disiarkan oleh radio militer “Israel” pada Rabu (20/1). Wilayah yang disita tersebut meliputi 154 hektar tanah di Lembah Jordan, dekat dengan Jericho, area di mana “Israel” sudah memiliki banyak pemukiman pertanian yang dibangun di atas tanah milik rakyat Palestina.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, pada Rabu (20/1) mengecam perampasan tanah tersebut, yang merupakan perampasan terbesar di Tepi Barat sejak Agustus 2014.
“Kegiatan permukiman adalah pelanggaran hukum internasional dan bertentangan dengan pernyataan pemerintah “Israel” untuk mendukung solusi dua-negara dalam konflik ini,” kata Ban dalam sebuah pernyataan, lansir Today’s Zaman.
Tanah tersebut, sebagian sudah dikelola oleh pemukim Yahudi di sebuah area yang sepenuhnya di bawah kontrol militer dan sipil “Israel”, terletak di dekat ujung sebelah utara Laut Mati. Tidak ada warga Palestina saat ini tinggal di sana.
Para pejabat Palestina mengecam perampasan tersebut pada Rabu (20/1). Hanan Ashrawi, anggota senior Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), menyebut perampasan tersebut sebagai pelanggaran hukum internasional.
“Israel” mencuri tanah [Palestina] khususnya di Lembah Yordan dengan dalih itu ingin mencaploknya,” katanya kepada Reuters.
“Hal ini seharusnya menjadi alasan bagi masyarakat internasional untuk melakukan intervensi secara nyata dan efektif untuk mengakhiri agresi [Israel] yang mencolok dan parah yang membunuh semua peluang perdamaian.”
Menurut organisasi anti-pemukiman Yahudi, Peace Now, pada Agustus 2014, “Israel” mengambil alih 400 hektar lahan di blok permukiman Etzion dekat Bethlehem. Ini merupakan yang terbesar dalam 30 tahun.
(ameera/arrahmah.com)