KAIRO (Arrahmah.com) – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Mesir, Ahmed Abu Zeid, membantah laporan yang mengatakaan bahwa Mesir telah menarik duta besarnya dari Teheran.
“Laporan tersebut tidak benar,” Abu Zeid mengatakan.
“Namun demikian, Kairo berkoordinasi dengan Kerajaan Arab Saudi untuk berdiri bersama melawan intervensi asing yang mepengaruhi keamanan wilayah Teluk,” tambahnya dalam sebuah komentar di televisi pemerintah.
Sebagaimana dilansir MEMO (5/1/2016), Para demonstran Iran membakar Kedutaan Besar Saudi di Teheran pada Sabtu (2/1), memprotes eksekusi pendeta Syiah Nimr Baqir Al-Nimr. Setelah serangan tersebut, Menteri Luar Negeri Saudi, Adel Al-Jueir, mengungkapkan bahwa pemerintah di Riyadh telah memutuskan untuk memutus hubungan diplomatik dengan Iran. Dia memberi waktu 48 jam kepada semua diplomat di Iran untuk meninggalkan negara itu.
47 orang, termasuk Nimr Baqir Al-Nimr, dieksekusi oleh Saudi pada Sabtu (2/1) yang telah dinyatakan bersalah karena “terorisme” dan terkait “organisasi ekstrimis”. Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung Saudi menetapkan hukuman mati terhadap Al-Nimr pada bulan Oktober. Ia telah didakwa dengan memicu perselisihan sektarian dan pembangkangan.
(fath/arrahmah.com)