PALESTINA (Arrahmah.com) – Seorang remaja Palestina berusia 18 tahun ditembak mati setelah ia dilaporkan menikam seorang tentara “Israel” di selatan Bethlehem di Tepi Barat yang diduduki, klaim militer “Israel”, sebagaimana dilansir Ma’an pada Selasa (5/1/2016).
Seorang jurubicara militer “Israel” mengatakan kepada Ma’an bahwa penyerang menikam dan mengakibatkan luka ringan seorang prajurit “Israel” yang ditempatkan di persimpangan Gush Etzion.
“Pasukan Israel menanggapi serangan itu dan menembak penyerang, yang mengakibatkan kematiannya,” katanya, menambahkan bahwa tentara yang terluka telah dievakuasi untuk perawatan medis.
Sumber-sumber keamanan Palestina kemudian mengidentifikasi remaja itu sebagai Ahmad Palestina Younis Kawazba (18), dari kota Sair utara Hebron.
Meskipun laporan awal menyatakan bahwa jenazahnya telah dikembalikan kepada pihak keluarganya, sejumlah sumber menegaskan bahwa jenazahnya masih ditahan oleh pemerintah “Israel”.
Kawazba adalah penduduk keenam Sair yang ditembak mati oleh pasukan “Israel” sejak gelombang kerusuhan melanda wilayah Palestina yang diduduki pada awal Oktober lalu.
Persimpangan Gush Etzion – titik pintu masuk ke blok pemukiman ilegal Gush Etzion – telah menjadi tempat pertumpahan darah dengan lebih dari 10 serangan yang telah mengakibatkan kematian sedikitnya enam warga Palestina dan tiga warga “Israel”.
Setidaknya 140 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan biadab “Israel” sejak awal Oktober di wilayah Palestina yang diduduki dan “Israel”.
Sementara “Israel” menuduh banyak dari mereka yang mencoba untuk menyerang pasukan “Israel” ketika mereka ditembak, warga Palestina dan kelompok hak asasi telah membantah klaim versi “Israel” mengenai peristiwa dalam sejumlah kasus tersebut.
Serangan yang telah terjadi telah disertai dengan gelombang kerusuhan yang melanda wilayah Palestina yang diduduki.
Kelompok-kelompok HAM telah berulang kali mengutuk pasukan “Israel” atas penggunaan pasukan yang berlebihan terhadap warga Palestina yang bahkan tidak bersenjata pada saat kematian mereka.
(aliakram/arrahmah.com)