NEW YORK (Arrahmah.com) – Berdasarkan data terbaru UNHCR, pada tahun 2015 telah lebih dari satu juta orang mempertaruhkan nyawa dengan mengarungi lautan untuk mengungsi. Jumlah tersebut merupakan lima kali lipat dari tahun sebelumnya.
Ada 1.000.573 pengungsi yang terdiri dari pria, wanita, dan anak-anak menyeberangi lautan dengan perahu seadanya untuk kabur ke Eropa karena menghindari perang di Suriah. Seperlima dari pengungsi tersebut berasal dari Afghanista.
Sebagaimana dilansir CNN (1/1/2016), laporan tersebut disandarkan pada data pemerintah setempat dimana pada tahun 2014 hanya ada 216.000 penungsi yang tercatat menyeberangi lautan.
Kebanyakan pengungsi memilih jalur Laut Aegean untuk menuju Yunani dari Turki, kemudian mereka melanjutkan perjalanan menuju negara-negara Eropa lainnya yang lebih kaya. Sementara rute lainnya untuk para pengungsi adalah menuju laut Mediterania yang memisahkan Afrika Utara dan Timur Tengah dari Eropa.
Tercatat hampir 4.000 orang meninggal dunia karena tenggelam. Salah satunya adalah Aylan Kurdi, bocah tiga tahun yang jasadnya ditemukan di pantai Turki setelah kapalnya tenggelam September lalu. Foto Aylan memicu sipati dan kemarahan dunia terhadap krisis pengungsi dan ketidakmampuan Barat mengatasinya.
Berdasarkan data PBB, Eropa kini tengah menghadapi krisis pengungsi terbesar sejak Perang Dunia II. Jumlah orang yang terusir dari rumahnya akibat konflik di seluruh dunia tahun ini diperkirakan melampaui 60 juta.
(fath/arrahmah.com)