PALESTINA (Arrahmah.com) – Pasukan penjajah “Israel” pada Rabu (23/12/2015) menahan 17 pemuda Palestina di Tepi Barat yang diduduki dalam penyerbuan penggerebekan dini hari, ungkap sumber-sumber keamanan dan penduduk setempat kepada Ma’an.
Sumber-sumber keamanan Palestina mengatakan kepada Ma’an bahwa pasukan “Israel” menyerbu kota Beit Fajjar di Betlehem selatan dan menahan Shaker Muhammad Taqatqa (21), Muhammad Shaher Deiriyeh (23), dan Muhammad Faisal Thawabteh (28).
Pasukan “Israel” juga menahan Ayyad Jamil Al-Hreimi (23), Shadi Muhammad Al-Hreimi (24), dan saudaranya, Tareq (20), dari rumah mereka di kota Bethlehem.
Juga di daerah Betlehem, pasukan “Israel” menahan Muhannad Asakreh setelah mencari dan menyerbu rumahnya di Janata, serta Daniel Rashid Abu Sur (16) dari kamp pengungsi Aida.
Lima belas dari mereka yang ditahan di Tepi Barat yang diduduki dituduh mengambil bagian dalam demonstrasi melawan pasukan militer “Israel” dan dua lainnya dituduh bekerja dengan Hamas, mereka ditahan dari Hebron, menurut militer “Israel”.
Ribuan warga Palestina telah ditahan sejak awal Oktober dalam salah satu dari beberapa langkah yang diambil oleh pemerintah “Israel” untuk memadamkan peningkatan perlawanan yang berlanjut sampai Desember.
Kelompok hak asasi tahanan di wilayah yang diduduki telah melaporkan kepadatan yang signifikan di penjara “Israel” sejak adanya peningkatan jumlah penahanan, serta tingkat yang lebih tinggi dari pemindahan tahanan antara penjara.
Seorang asisten hukum di kelompok hak narapidana Addameer mengatakan kepada Ma’an awal bulan ini bahwa sejumlah besar tahanan Palestina yang ditahan dalam kampanye terakhir telah mengalami penyiksaan dan penganiayaan selama penahanan mereka.
Kelompok itu pekan ini menyerukan PBB untuk mengambil tindakan terhadap G4S, sebuah perusahaan keamanan swasta yang membantu pelayanan penjara “Israel”.
Langkah terbaru yang akan diambil oleh kelompok-kelompok Palestina ialah berusaha untuk mengerahkan tekanan internasional terhadap “Israel” dengan memboikot dan menghentikan mereka yang dipandang terlibat dalam pelanggaran “Israel”.
(banan/arrahmah.com)