PALESTINA (Arrahmah.com) – Pada Jum’at (18/12/2015), tiga warga Palestina gugur dibunuh oleh pasukan pendudukan “Israel”: seorang di Jalur Gaza, seorang di dekat Ramallah dan seorang lainnya yang meninggal karena luka-lukanya di rumah sakit juga di Ramallah, menurut Departemen Kesehatan Palestina, sebagaimana dilansir PNN.
Dekat Khan Younis, di bagian selatan Gaza, ketika bentrokan pecah, Mahmoud Muhammad Saed Al-Agha (20) ditembak mati oleh pasukan pendudukan ‘Israel”.
Menurut juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf Al-Qidra (31), seorang lainnya ditembak dan terluka oleh peluru tajam, 9 oleh peluru baja berlapis karet, sementara 14 orang menderita inhalasi gas air mata yang parah.
Al-Algha adalah salah satu dari sedikitnya 20 warga Palestina yang dibunuh oleh Pasukan Pendudukan “Israel” atau Israeli Occupation Force (IOF) di Jalur Gaza sejak 1 Oktober lalu.
Mereka semua gugur dalam aksi perlawanan terhadap IOF, kecuali dua: balita malang berusia 2 tahun dan seorang ibu hamil yang gugur dalam serangan udara “Israel” di rumah mereka saat tidur.
Di Tepi Barat yang diduduki, tentara IOF mengklaim bahwa seorang pria Palestina berusaha untuk menabrakkan mobilnya ke arah pasukan pendudukan “Israel” selama “kerusuhan” di dekat kota Silwad, timur laut Ramallah.
Mereka menembak dan membunuhnya di tempat kejadian. Pemuda Palestina itu diidentifikasi sebagai Muhammad Abd Al-Rahman Ayyad (21).
Menurut saksi mata, Ayyad dilaporkan dibiarkan kehabisan darah di dalam kendaraan sebelum ambulans “Israel” tiba, membawa jasadnya dalam kantong plastik hitam ke tempat yang tidak diketahui.
Hanya satu jam sebelumnya, warga Palestina lain ditembak dan ditangkap setelah dia dilaporkan berusaha untuk menabrakkan kendaraannya ke arah IOF yang dikerahkan di pos pemeriksaan militer Qalandia di dekat Ramallah.
Pada Jum’at malam, Nashat Jamal Asfour (33), meninggal karena luka serius yang berkelanjutan di Kompleks Medis Palestina di Ramallah.
Ia ditembak dengan peluru tajam di dadanya oleh seorang tentara “Israel” selama bentrokan di kota kelahirannya sebelumnya pada hari Jumat.
Menurut Departemen Kesehatan, dalam siaran pers pada Jum’at malam, sejak awal Oktober 129 warga Palestina dibunuh oleh IOF, termasuk 26 anak-anak dan 6 perempuan.
(banan/arrahmah.com)