ANKARA (Arrahmah.com) – Sebuah tulisan di sebuah bangunan barak di pos pemeriksaan Köprübatı, yang menghadap ke wilayah kelompok ISIS, terpampang semboyan: “perbatasan ini adalah kehormatan kami, dilindungi dengan hati dan kekuatan kami.”
Sebagaimana dilansir oleh Al-Bawaba, Kamis (17/12/2015), batalyon perbatasan pertama bertanggung jawab untuk menangkis para penyusup, penyelundup dan ‘teroris’ sepanjang 6 km. Sepanjang tahun ini, mereka melaporkan telah menangkap lebih dari 900 anggota ISIS, yang membawa paspor dari 54 negara.
Köprübatı adalah salah satu dari 139 pos di sepanjang perbatasan Suriah.
Letnan Kolonel Ahmet Arik mengatakan kepada Euronews: “Jika ada jenis gerakan ilegal di daerah kami, kami melakukan intervensi. Pasukan perbatasan tidak pernah mengizinkan penyeberangan yang tidak sah ke perbatasan kami, mematuhi perjanjian internasional dan undang-undang nasional kami.”
Tentara Turki mengatakan bahwa sebanyak 30 persen dari angkatan darat Turki dikerahkan untuk mengawasi perbatasan.
Sebuah tembok dengan panjang lebih dari 80 km sedang dibangun, untuk memisahkan provinsi Kilis dan Gaziantep di Turki dari wilayah Aleppo di Suriah.
Kolonel Arik mengatakan: “Untuk memperkuat perbatasan kami, tembok modular setinggi tiga meter telah didirikan, dan konstruksi masih berlanjut. Dengan cara ini, kami berharap dapat meningkatkan kontrol yang efektif terhadap arus pengungsi dan untuk menghentikan pelanggaran ilegal di perbatasan kami.”
Menurut Profesor Mesut Hakki Casin di Özyeğin University di Istanbul: “Tembok yang sedang dalam pembangunan itu akan mengurangi aliran pengungsi tetapi tidak dapat menghentikannya. Eropa memberikan tekanan besar kepada Turki mengenai keamanan perbatasan, dengan tuduhan bahwa pejuang asing melintasi wilayah Turki. Turki kini mengirim para pejuang itu kembali ke Inggris, Perancis dan Jerman.”
AS telah lama menyerukan kepada Turki untuk memperketat kontrol perbatasan dengan Suriah. Ankara lebih bersedia untuk melakukannya sekarang dimana Turki sedang mencari dukungan NATO sehubungan dengan memburuknya hubungan negara itu dengan Rusia.
Pos Perbatasan Köprübatı hanya beberapa kilometer jauhnya dari Jarabulus, sebuah kota Suriah yang berada di bawah kendali ISIS. Pemerintah Turki telah menyatakan daerah ini sebagai zona “keamanan khusus”.
Pasukan militer Turki sedang mencoba untuk mencapai keseimbangan antara mencegah penyusupan ISIS serta mengontrol dan menangani para pengungsi, mengingat pertimbangan kemanusiaan. Tindakan pencegahan keamanan juga merupakan sesuatu yang penting bagi Turki.
(ameera/arrahmah.com)