MOSKOW (Arrahmah.com) – Seorang diplomat tinggi Rusia mengatakan bahwa Turki harus membayar kompensasi atas pesawat tempur Rusia yang ditembak jatuh di dekat perbatasan Suriah bulan lalu.
Jatuhnya pesawat tempur Su-24 Rusia dan kematian dua prajurit Rusia memicu ketegangan hubungan yang sebelumnya hangat antara kedua negara itu.
Sebagaimana dilansir oleh Huffington Post, Rabu (16/12/2015), wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexei Meshkov mengatakan kepada kantor berita Rusia, RIA Novosti, bahwa Rusia masih mengharapkan Turki meminta maaf, dan membayar ganti rugi serta memberikan jaminan bahwa peristiwa itu tidak akan terjadi lagi.
Pesawat Su-24 Rusia sedang dalam misi pengeboman di dekat perbatasan Turki-Suriah dengan awak dua orang ketika ditembak jatuh pada November 24. Salah satu pilot tewas, sedangkan yang lainnya berhasil diselamatkan. Seorang tentara Rusia juga tewas dalam operasi penyelamatan.
Turki mengatakan bahwa pesawat tempur Rusia melanggar wilayah udaranya, tetapi Moskow membantah klaim itu, dan mengatakan bahwa Rusia akan menunjukkan kotak hitam dari pesawat jet tempur itu kepada para pakar internasional untuk membuktikannya.
Di Ankara, juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki pada Rabu (16/12) menegaskan bahwa Moskow tidak seharusnya mengharapkan permintaan maaf atau pun kompensasi.
“Jika (Rusia) menjamin bahwa tidak akan ada pelanggaran di wilayah udara Turki, kejadian serupa tidak akan terjadi lagi,” kata Tanju Bilgic.
Awal bulan ini, Rusia memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Turki, termasuk larangan impor bahan makanan dan baru-baru ini Rusia membawa isu penyebaran pasukan Turki di Irak ke Dewan Keamanan PBB.
(ameera/arrahmah.com)