(Arrahmah.com) – Syaikh Abu Mundzir Asy-Syinqithi adalah salah seorang ulama senior di Mimbar Tauhid wal Jihad yang selama ini aktif memberikan pembelaan kepada kelompok “Daulah Islamiyah”, atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS. Media-media pro-ISIS pun selama ini sering mengangkat sosoknya.
Namun setelah kelompok pimpinan Abu Bakar Al-Baghdadi itu mendeklarasikan khilafah versi mereka, Syaikh Syinqithi melihat ada beberapa kerancuan dalam sikap yang diambil oleh ISIS. Maka ia pun menyampaikan sejumlah risalah untuk menjelaskan timbangan syariat dari deklarasi khilafah oleh ISIS tersebut.
Dalam risalah terbarunya, Syaikh Syinqithi menegaskan bahwa Barat memanfaatkan ISIS untuk melawan semua Mujahidin. Mereka berdalih melawan ISIS namun justru menyerang semua Mujahidin di luar ISIS. Dengan klaim itu, mereka berangan-angan jika seandainya semua Mujahidin adalah “Daulah”, sehingga mereka merasa bisa menyerang semua Mujahidin di Afghanistan, Somalia, Yaman dan di semua medan Jihad sekaligus.
Berikut terjemah risalah lengkap Syaikh Synqithi tersebut, yang dipublikasikan Muqawamah Media pada Senin (14/12/2015).
Mereka Hendak Menda’isykan Jihad
Oleh: Syakih Abu Mundzir As-Syinqithi
بسم الله الرحمن الرحيم
Segala puji hanya milik Allah Rabb penguasa semesta alam. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan atas Nabi kita Muhammad, keluarga dan seluruh sahabatnya.
Dahulu, pemerintahan thagut telah berusaha keras untuk menciptakan sebuah ideologi tandingan untuk melawan Al-Qaeda, dan mereka telah berhasil, proyek itu bernama “Madkhaliyah” (Baca: gerakan Murjiah ekstrim pro-thagut dan anti jihad serta berkedok “Salafi”).
Gerakan ini telah mampu manarik banyak para penuntut ilmu dan para pemuda untuk bergabung dalam barisannya. Sehingga dimulailah permusuhan sengit dan serangan membabi-buta atas tanzhim Al-Qaeda atas nama ilmu dan manhaj Salaf. Pada hakikatnya proyek ini dimaksudkan hanyalah untuk merusak citra para pemimpin dan tokoh jihad dan untuk merusak proyek jihad umat.
Hari ini, ketika gerakan ini telah mulai lenyap dan efek bahaya mereka telah melemah serta hakikat kepalsuan mereka telah terkuak, maka muncul gerakan tandingan baru untuk menghantam Al-Qaidah. Gerakan baru ini tidak lagi mengatasnamakan ilmu dan manhaj Salaf, bahkan ia mengatasnamakan jihad itu sendiri! Gerakan ini muncul menghantam Al-Qaidah dengan mempropagandakan kesesatan Al-Qaidah serta mengkerdilkan jihad yang diusung oleh Al-Qaidah.
Gerakan ini tidak hanya berusaha untuk menghancurkan jihad, tetapi mereka juga hendak mencuri buah dari proyek jihad umat demi kepentingan dan tujuan pribadi mereka. Gerakan ini bahkan lebih mendahulukan untuk menvonis murtad para pemimpin dan ulama Jihad dibandingkan menvonis murtad para penguasa thagut.
“Al-Madkhaliyah” dan “Daulah” walaupun mereka memiliki perbedaan dalam beberapa hal, namun sejatinya tujuan mereka adalah sama, yaitu untuk menghancurkan dan menghantam Al-Qaeda.
Sebagaimana telah diketahui bahwa perang yang dilancarkan oleh Daulah atas Al-Qaeda dan Taliban serta atas para pemimpin mujahidin telah sangat menguntungkan musuh-musuh Jihad. Banyak dari kalangan musuh Jihad memanfaatkan aksi Daulah dengan cara memberikan dukungan dan simpati atas Daulah, namun hakikat tujuan mereka sebenarnya adalah untuk bisa menghantam para pemimpin jihad. Musuh dalam selimut ini tampil sebagai pemberi nasehat dan pembangkit semangat, tapi sebenarnya mereka sedang memuaskan hasrat untuk bisa menghancurkan Jihad melalui celah yang bernama “Daulah”. Tanzhim Daulah bagi mereka adalah layaknya rumah yang nyaman, dan bagaikan sapi perah yang sedang mereka nikmati susunya.
Tanzhim Daulah telah menjadikan perang melawan Al-Qaeda sebagai strategi paling utama yang mereka usung. Mereka mengklaim dan mengira bahwa Al-Qaeda telah melemah dan menyimpang, mereka juga beranggapan bahwa banyaknya pemimpin Al-Qaeda yang terbunuh menjadikan Al-Qaeda tidak memiliki lagi pengaruh di medan Jihad.
Pada waktu yang sama, media masa barat juga ikut membantu kampanye ini demi terpenuhinya agenda politis dan penghancuran citra Al-Qaeda. Mereka semua berangan-angan dengan kampanye penuh dusta yang menyerang citra Al-Qaeda tersebut, para pengikut Al-Qaeda akan berbondong-bondong datang ke Daulah dan membaiat Al-Baghdadi. Sesungguhnya kampanye penuh dusta ini bukanlah semata-mata agenda untuk melemahkan Al-Qaeda, bahkan ini adalah agenda sistematis untuk membunuh Al-Qaeda.
Orang-orang yang berada di balik kampanye ini tahu benar bahwa Al-Qaeda masih eksis, dan kekuatan Al-Qaeda saat ini jauh lebih kuat daripada generasi pertama saat pendeklarasian Al-Qaeda. Mereka juga tahu bahwa Al-Qaeda hari ini sangat bisa untuk mewujudkan aksi-aksi lebih spektakuler dari aksi-aksi legendaris para pendahulu mereka. Namun, mereka ingin menjadikan kampanye ini sebagai alat untuk merusak citra Al-Qaeda dan menjauhkan umat darinya. Sehingga dengan demikian Al-Qaeda bisa lumpuh dan mati.
Adapun Tanzhim Daulah, mereka tidak merasa sungkan lagi untuk memamerkan hasratnya untuk melenyapkan dan menghancurkan Al-Qaeda, karena keberadaan Al-Qaeda adalah penghalang utama untuk penyebaran Tanzhim Daulah.
Seandainya kita melakukan pengandaian bahwa Al-Qaeda saat ini memang telah melemah dan menyimpang, maka seharusnya wajib atas siapapun yang mencintai Jihad untuk menolong dan mengarahkan mereka, bukan malah berusaha menghancurkan mereka!
Namun para pengusung Tanzim Daulah sedang berjalan di jalan kedunguan yang teramat vulgar, yang penuh dengan sponsor palsu. Di atas jalan yang seperti itulah mereka mengambil sumpah di sana-sini dan mendramatisir segala hal. Jika ada yang mengatakan kepada meraka: “Al-Qaeda lebih utama untuk kita jaga”, maka mereka menjawab: “Kami memuliakan yang telah Allah menangkan (Daulah), dan kami menghinakan apa yang telah Allah hinakan (Al-Qaeda).”
Tanzhim Daulah tidak hanya sekedar mengkampanyekan “kebinasaan Al-Qaeda”, bahkan ia juga mencoba untuk merealisasikannya dalam kenyataan dengan mensyariatkan perang atas Mujahidin Al-Qaeda dan Taliban di medan nyata.
***
Tanzhim Daulah telah melakukan kerusakan yang teramat sangat banyak, dan kerusakan yang mereka lakukan berefek lebih dahsyat karena mereka mengatasnamakan Jihad. Di antara dampak musibah yang diakibatkan oleh tanzhim ini diantaranya seperti mencerai-beraikan persatuan mujahidin, memecah-belah barisan mujahidin, menghasut mujahidin untuk membatalkan baiat atas amir mereka, mengafirkan mujahidin, dan menghalalkan darah mereka. Sehingga makna Jihad bagi tanzhim Daulah adalah perang melawan Mujahidin!
Demikianlah Syaithan bermain dengan Tanzhim Daulah, Syaithan telah berhasil mengubah mereka dari sebuah Tanzhim Jihad menjadi Tanzhim yang kini malah memerangi jihad.
Berkata Abu Ahmad As-Syairazi:
“Kaum Sufi terdahulu adalah kaum yang mencemooh Syaithan (karena ketaqwaan mereka yang kuat -red). Namun hari ini Syaithan-lah yang mencemooh mereka (karena Sufi hari ini telah tertipu dalam jeratan Syaithan –red).”
Sebelum munculnya fitnah Daulah, dahulu perang terhadap Al-Qaeda dan Taliban adalah perkara jelas yang berarti perang terhadap Mujahidin fi Sabillah. Namun setelah fitnah Tanzhim Daulah muncul, kini memerangi Al-Qaeda dan Taliban adalah perkara yang merupakan kewajiban Jihad yang syar’i! Sehingga akhirnya Tanzhim Daulah menjadi tempat berkumpulnya setiap pelaku kriminal, perampok, dan pengkhianat yang bertujuan satu, yaitu memerangi Al-Qaeda dan Taliban.
Dengan sekian banyak kejahatan yang telah dilakukan oleh Tanzhim Daulah, masih juga ada kaum Muslimin yang tertipu oleh mereka sehingga membenarkan kejahatan-kejahatan mereka.
Ketahuilah, sesungguhnya Tanzhim Daulah adalah gerakan pertama yang mengatasnamakan Jihad dalam mengafirkan kaum Muslimin tanpa batasan, dan menghalalkan darah mereka!
Tanzhim Daulah adalah yang pertama sekali mendirikan “Khilafah Otoriter” atas nama Jihad untuk menumpahkan darah dengan dalih syariat. Mereka mempermainkan emosi orang-orang yang jahil dengan propaganda majalah Dabiq, rencana penaklukan Roma, penerapan mata uang Dinar, dan pelaksanaan jizyah.
Tanzhim Daulah adalah yang pertama sekali berhasil memecah-belah persatuan Mujahidin atas nama Jihad setelah sebelumnya mujahidin bersatu di bawah panji Imarah Islam Afghanistan.
Tanzhim Daulah adalah gerakan yang pertama sekali memerangi Mujahidin dengan mengatasnamakan Jihad.
Tanzhim Daulah adalah gerakan yang pertama berkampanye busuk atas nama Jihad untuk menyerang Al-Qaeda dan Taliban. Media propaganda mereka menebar berbagai dusta dan tudahan atas Mujahidin bahwa mereka telah menyimpang, beraqidah irja’, tunduk kepada musuh kafir, dan tidak menegakkan syariat Allah. Dengan berbagai tuduhan itu, Tanzhim Daulah menyeru Mujahidin untuk membatalkan baiat mereka dari Al-Qaeda dan Taliban, serta memerangi dan memberontak atas mereka.
Tanzhim Daulah adalah gerakan pertama yang mengatasnamakan jihad namun menyerang sosok penting dalam jihad. Mereka menuduh para pemimpin Mujahidin telah menyimpang, melakukan bid’ah dan kafir.
Tanzhim Daulah adalah gerakan pertama yang mengatasnamakan Jihad namun menyerang para ulama Jihad. Mereka menuduh para ulama Mujahidin telah menyimpang dan memposisikan mereka sebagai para ulama su‘.
Al-Baghdadi menyeru para pasukannya untuk memerangi Mujahidin di Afghanistan, Libya, dan Yaman. Ia juga berterimakasih dan memuji mereka seraya berkata: “Kami inginkan yang lebih dari kalian.”
Tanzhim ini telah bertransformasi dari jihadi menjadi anti-jihad, sebagaimana di Mesir terjadi revolusi tandingan untuk revolusi yang pertama. Dan sebagaimana kita ketahui, yang baru saja terjadi di Mesir adalah revolusi rekayasa untuk merusak hasil revolusi yang sebenarnya.
***
Dengan demikian, jika ternyata seperti inilah keadaan Tanzhim Daulah saat ini, maka sangat naif sekali jika ia berfikir dapat menghancurkan Tanzhim Al-Qaeda. Padahal Al-Qaeda telah lebih dahulu diserang dan dihantam oleh aliansi negara-negara Barat terkuat di dunia.
Sungguh Barat telah gagal total dalam menciptakan tandingan untuk menyingkirkan Al-Qaeda.
Barat telah gagal walaupun telah mensponsori gerakan Islam pertengahan (Ikhwanul Muslimin –red) untuk meredam pengaruh Al-Qaeda.
Barat telah gagal walaupun telah mensponsori beberapa gerakan Salafiyah untuk melawan Al-Qaeda.
Dan hari ini, kita sedang menyaksikan bahwa Tanzhim jihad Al-Qaeda sedang dihantam dan diserang oleh sebuah tanzhim yang juga mengatasnamakan Jihad.
Walaupun Tanzhim Daulah tidak mampu untuk menghancurkan eksistensi Al-Qaeda, namun keberadaannya adalah perkara yang sangat diinginkan oleh Barat dalam rangka merusak tatanan barisan jihad global dan memecah konsentrasi mujahidin.
Al-Qaeda telah berumur lebih dari dua dekade, ia telah melewati masa-masa tersulit dan penuh tekanan. Namun pemberontakan Tanzhim Daulah dari komando Al-Qaeda adalah peristiwa pertama yang dialami oleh Al-Qaeda. Barat yang telah lelah dalam menghadapi Al-Qaeda tentu tidak akan melepaskan kesempatan ini begitu saja, Barat manjadikan momen ini sebagai terobosan baru untuk menghantam dan menghambat perkembangan Al-Qaeda. Di titik inilah kepentingan Barat dan strategi Al-Baghdadi saling bertemu dan bersinergi.
Dahulu media masa Barat menutup habis celah pemberitaan Daulah Islam Irak (ketika masih menjadi bagian dari Al-Qaeda –red), sehingga orang-orang yang mengikuti berita mereka tidak pernah tahu tentang keberadaan Tanzhim Daulah Irak. Media Barat dari dahulu menjalankan strategi “meredam dan menutupi keberhasilan aksi-aksi Mujahidin”, sehingga keberhasilan mujahidin tidak terekspos dan menjadi pembangkit semangat umat Islam.
Saat itu Daulah Islam Irak telah mampu menimpakan kekalahan pada Amerika, dan memaksa mereka untuk mundur dari Irak. Namun, keluarnya tentara Amerika dari Irak seakan-akan dilakukan diam-diam, atau seakan-akan media masa Barat tidak mengetahui tentang itu.
Namun, tatkala tanzhim Daulah memberontak dan mengumumkan pemisahan diri mereka dari Al-Qaeda, maka media masa Barat mengekspos berita tersebut tanpa henti. Seluruh media masa yang tunduk pada agenda Barat, baik itu media besar atau kecil di seluruh dunia bersatu dalam kampanye ini. Seakan-akan mereka adalah kambing bandot yang sedang memperebutkan betina.
Pemberitaan besar-besaran media masa Barat atas sepak terjang Tanzhim Daulah tidak berarti mereka ridha kepada Daulah secara keseluruhan, mereka melakukannya karena ada agenda tersembunyi di balik ini semua, yaitu melemahkan musuh utama Barat, yaitu “Al-Qaeda”.
Propaganda yang dilakukan oleh media masa telah menyebabkan ribuan pemuda Muslim Eropa bergabung ke Tanzhim Daulah. Jika bukan karena media masa Barat yang mengorbitkan Tanzhim Daulah, maka tidak ada di antara mereka yang pernah mendengar kata “Daulah Islam”.
Mereka adalah anak-anak kemarin sore yang mengenal Tanzhim Daulah melalui propaganda media masa. Orang-orang seperti inilah yang melayani dan menjalankan agenda Tanzhim Daulah dalam mencapai misi sebenarnya. Mereka adalah orang-orang yang tidak mengenal Islam kecuali Islam versi Tanzhim Daulah.
Di antara instrumen-instrumen yang yang digunakan oleh media masa Barat dalam pengorbitan Tanzhim Daulah antara lain dengan mengekspos secara berlebihan tentang bahayanya Tandhim Daulah dan kekuatan yang mereka miliki. Dan mendramatisir pemberitaan koalisi 60 negara terkuat di dunia sedang bersatu melawan Tanzhim Daulah.
Tanzhim Daulah telah terbuai oleh semua propaganda yang sedang digulirkan oleh media Barat, sehingga mereka benar-benar mengira bahwa mereka adalah kekuatan Islam terbesar di dunia saat ini. Sesungguhnya mereka telah ditimpa penyakit gila akut!
Adapun di kenyataan kita tidak melihat aksi nyata koalisi 60 negara memerangi Tanzhim Daulah, yang kita dengarkan hanya berita gembar-gembor di sana-sini dan tidak ada yang nyata.
Koalisi 60 negara tersebut sejatinya tidak pernah ada dalam perang melawan Tanzhim Daulah. Hanya dua kekuatan musuh saja yang saat ini terlihat memerangi mereka, Pashmerga dan Tentara Rafidhah.
Adapun tentang aksi-aksi penyerangan udara yang menargetkan Tanzhim Daulah, tidak ada yang mengetahui hakikatnya melainkan Allah semata.
Koalisi Internasional ini adalah kedok untuk memasarkan dan memberikan legalitas kepada Tanzhim Daulah atas umat Islam. Karena umat Islam pasti akan memberikan simpati dan empati atas jama’ah yang sedang diperangi oleh koalisi Salib. Semenjak hari pertama pendeklarasian koalisi Internasional untuk memerangi Tanzhim Daulah berjalan hingga hari ini, hakikat konspirasi ini menjadi semakin jelas di mana kehebohan berita tampak lebih dahsyat dibandingkan dampaknya di kenyataan.
Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi Al-Qaeda di Yaman, di mana Al-Qaeda telah bertahun-tahun lamanya berperang dengan sengit melawan Amerika dan berhasil menewaskan para pemimpin dan tokoh-tokoh penting dalam militer mereka. Namun perang dahsyat tersebut hanyalah perang senyap yang tidak ada kehebohan. Musuh mengkondisikan demikian karena khawatir jika berita sepak terjang Al-Qaeda di Yaman terekspos, maka hal itu akan meningkatkan popularitas Al-Qaeda sehingga menjadikan umat Islam tertarik kepadanya.
Tidakkah aneh 60 negara dunia harus bersatu untuk memerangi Tanzhim Daulah, namun kita tidak melihat dampak kerugian yang nyata dari mereka. Adapun Al-Qaeda di Yaman, mereka menghadapi serangan nyata dari Amerika dengan sangat massif (dalam 2 tahun terakhir belasan pemimpin terbaik Al-Qaeda Yaman gugur akibat serangan Drone Amerika, sedangkan para pemimpin Daulah aman tak tersentuh hingga saat ini –red).
Tidakkah aneh Koalisi Internasional ini saban harinya mengumumkan telah melaksanakan ratusan serangan atas Tanzhim Daulah, namun kenyataannya mereka tidak mengalami kerugian dan bahkan semakin eksis.
Tidakkah aneh melihat Koalisi Internasional yang telah menggempur dan memborbardir habis-habisan kota Kobane untuk mengusir Tanzhim Daulah dari sana, namun mereka tidak mampu melakukan hal yang sama atas kota Raqqah dan Mosul?
Tidakkah aneh seluruh tentara musuh secara tiba-tiba keluar dari kota Mosul sebelum pendeklarasian Khilafah, dan banyak diantara para tentara dan pemimpin regu mengakui bahwa mereka diperintahkan untuk mundur dari kota Mosul secara mendadak?
Tidakkah aneh dunia menyaksikan bagaimana Tanzhim Daulah dapat memperjual-belikan minyak dan bahan dagangan mereka lainnya dengan lancar dari hulu ke hilir, sedangkan 60 negara koalisi konon katanya sedang mengintai mereka?
Tidakkah aneh jalan penghubung antara Ninawa dan Raqqah selalu aman dari serangan Koalisi Internasional bahkan tidak dijamah oleh Pashmerga, padahal puluhan truk dan mobil pengangkut bahan makanan dan amunisi Tanzhim Daulah lalu lalang setiap hari melalui jalan ini?
Koalisi Internasional yang konon katanya dibentuk untuk memerangi Tanzhim Daulah pada kenyataannya tidak pernah memerangi mereka. Sungguh aneh dalam banyak kesempatan juru bicara resmi Gedung Putih senantiasa berbual bahwa perang melawan Tanzhim Daulah akan memakan waktu yang panjang, bahkan sebagian mereka berasumsi bahwa perang melawan Tanzhim Daulah akan berlangsung lebih dari 30 tahun. Sebenarnya ini adalah pesan yang jelas dari Amerika bahwa mereka tidak terburu-buru untuk benar-benar membasmi Tanzhim Daulah!?
Banyak surat kabar Amerika yang independen dan netral seringkali mengkritisi Pemerintah Amerika karena mereka tidak bersungguh-sungguh membasmi Tanzhim Daulah. Bahkan Ketua Komisi Intelijen di DPR AS Devin Nunes ketika merespon pernyataan Departemen Pertahanan Amerika (Pentagon) tentang serangan-serangan yang mereka lakukan atas Tanzhim Daulah, ia berkata bahwa semua itu hanyalah omong kosong. Nunes lebih lanjut juga menyoroti strategi politik yang sedang dijalankan oleh Barack Obama sebagai “politik penindasan”.
Dalam menanggapi kritik-kritik ini Dewan Keamanan Nasional AS yang panik tidak menemukan slogan yang paling tepat selain pernyataan “tidak ada ancaman kredibel tertentu” dari Tanzhim Daulah untuk Amerika Serika!?
***
Sampai saat ini, masih saja para pengikut Tanzhim Daulah meneriakkan kata “Baqiyah”. Mereka dalam hal ini layaknya “seorang pengembala yang tidak memiliki unta”. Memang dibenarkan dalam kaidah Bahasa Arab untuk menamakan sesuatu dengan konotasi maknanya (kebalikan), sebagaimana orang-orang arab menamakan kata “Ladigh: sengatan mematikan” dengan kata “Saliiman: yang selamat”, dan gurun pasir yang membinasakan dinamakan dengan “Mafaazah: tempat kemenangan”.
Sesungguhnya Tanzhim yang mengusung strategi “pembasmian dan perusakan di muka bumi” ini tidak sama sekali memenuhi satupun syarat dari karakteristik “Baqiyah”, baik itu dari segi ideologi, politik, apalagi akhlak. Mereka telah menantang berperang seluruh dunia secara absurd, baik itu di air maupun di darat. Padahal sebenarnya, mereka ini umpama seekor kambing yang sedang mencari jalan menuju kota.
Adapun satu-satunya “Baqiyah” yang masih dimiliki oleh Tanzhim Daulah hingga hari ini hanyalah “perasaan semu akan Baqiyah” yang semua itu diberikan oleh musuh. Kami ingin ingatkan kembali bahwa kami tidak menyangkal bahwa bangsa-bangsa kafir memang memerangi Tanzhim Daulah, dan sedang berusaha untuk melemahkan dan menekan perkembangannya. Kami tidak menyangkal bahwa bangsa-bangsa kafir ini memang telah menimpakan kerugian atas Tanzhim Daulah, namun semua itu mereka lakukan untuk memuaskan tuntutan dalam negeri mereka dan demi kepentingan pemilu.
Yang kami tolak dengan tegas adalah klaim bahwa Barat dan Koalisi bersungguh-sungguh ingin memusnahkan Tanzhim Daulah. Sesungguhnya Koalisi inilah yang sedang mengatur “Baqiyah” atas Daulah Al-Baghdadi semau mereka, sehingga tujuan dan agenda mereka terpenuhi.
Para politisi sering menunggangi musuh mereka untuk kepentingan tertentu, dan untuk mencerna hal ini tidak perlu menjadi terlalu cerdas. Setelah terjadinya peristiwa 11 September 2001, Barat mulai merangkul Ikhwanul Muslimin untuk memerangi terorisme. Barat memfasilitasi mereka dengan berbagai stasiun TV, dan mereka dimudahkan untuk mendirikan Partai dan markas di semua tempat. Namun hari ini Barat malah menggulingkan mereka dari kekuasaan dan memporak-porandakan partai mereka, padahal perkembangan itu diraih dengan fasilitas dan bantuan dari Barat itu sendiri.
Kebanyakan dari orang-orang yang padahal bisa memahami politik dengan cara yang kompleks, malah yakin bahwa Barat benar-benar sedang berusaha memusnahkan Tandhim Daulah. Padahal mereka menyadari tanpa keraguan bahwa Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) hanyalah kebohongan politik yang diimani oleh milyaran umat manusia. Mereka juga sangat menyadari bahwa Hak Asasi Manusia adalah kebohongan politik yang juga diimani oleh milyaran umat manusia. Mereka juga menyadari bahwa pemberian kemerdekaan oleh Barat atas negeri-negeri yang dahulu dijajah adalah kebohongan politik yang juga diimani oleh milyaran umat manusia.
Lalu, mengapa mereka tidak bisa menyadari bahwa usaha pemusnahan Tanzhim Daulah oleh Barat juga adalah sebuah kebohongan politik!?
Berikut ini adalah beberapa ulasan kepentingan yang sedang dimanfaatkan oleh Barat dari keberadaan Tandhim Daulah di kancah jihad, dan karena alasan-alasan inilah mengapa Barat dan Koalisi menjadi sponsor utama bagi Daulah Al-Baghdadi agar tetap “Baqiyah”:
- Untuk melemahkan dan menjatuhkan citra Al-Qaeda dan Taliban sebagaimana yang telah kita ulas di awal. Tanzhim Daulah telah berhasil menjadi musuh dalam selimut yang merongrong kekuasaan kedua pionir Jihad tersebut, dan membinasakan para pemimpin dan komandan Jihad.
- Menciptakan gambaran Jihad dengan citra yang keji dan buas melalui kejahatan-kejahatan atas nama jihad yang dilakukan oleh Tanzhim Daulah.
- Melemahkan kelompok-kelompok jihad yang sedang bertarung melawan rezim Bashar Asad di Suriah, dengan cara menjadikan Tanzhim Daulah menargetkan mereka dan membinasakan para pemimpin mereka.
- Menjadikan Irak dan Suriah sebagai ladang pembantaian Ahlus Sunnah dengan penyematan kedua wilayah tersebut sebagai wilayah Tanzhim Daulah. Sebelum Barat benar-benar membasmi Tanzhim Daulah, mereka mendapatkan kesempatan untuk membantai dan menargetkan Ahlus Sunnah, serta menghancurkan rumah-rumah mereka.
- Menjadikan Koalisi Barat mendapat legalitas untuk masuk dalam perang Suriah dengan alasan memerangi Tanzhim Daulah. Di samping itu, tujuan akhir mereka adalah hendak merekonsiliasi Negara Nushairiyah untuk menempati sebuah wilayah yang akan dijaga dan dilindungi oleh Yahudi “Israel”.
Koalisi Barat saat ini memborbardir Suriah dengan dahsyat dan membantai penduduknya bukan untuk membasmi Tanzhim Daulah, melainkan untuk memaksa kelompok pejuang Suriah agar mau berunding dengan Bashar Asad. Obama telah menyatakan hal ini dengan sangat jelas: “Jika oposisi ingin menghentikan pengeboman, mereka harus mencapai kesepakatan dengan Bashar.”
Dengan semua fakta ini masih saja ada yang beranggapan bahwa Tanzhim Daulah telah berhasil memberikan kehancuran atas rezim Asad. Padahal yang sedang terjadi hari ini adalah semua operasi yang dilakukan oleh Amerika, Rusia dan Perancis sebenarnya bertujuan untuk melindungi rezim Nushairiyah dari serangan kelompok pejuang, serta menargetkan penduduk sipil untuk mengubah peta demografis perang sehingga dapat mengubah perumusan peta politik. Terakhir, Barat bertujuan untuk melemahkan Tanzhim Daulah dan membatasi keganasan mereka yang membahayakan kepentingan Barat, bukan hendak membasmi mereka secara keseluruhan.
Kesimpulannya adalah Barat sedang melempar banyak burung dengan hanya menggunakan satu batu, batu itu bernama “Perang atas Tanzhim Daulah”. Sungguh Barat sedang berangan-angan jika seandainya semua Mujahidin adalah “Da’isy”, sehingga mereka bisa melempar semua burung dengan batu yang sama di Afghanistan, Somalia, Yaman dan di semua medan Jihad.
Sesungguhnya ini adalah politik “Menda’isykan Jihad”.
Keistimewaan yang dimiliki oleh Al-Qaeda adalah musuh tidak mampu menjalankan permainan mereka pada Al-Qaeda sebagaimana yang telah mereka lakukan pada Tanzhim Daulah, kini Tanzhim Daulah telah diubah layaknya keledai yang sedang manarik kereta politik Barat.
Keistimewaan yang dimiliki oleh Al-Qaeda adalah keunggulan pada manhaj dan strategi jihadnya. Sedangkan Tanzhim Daulah kini ia telah tergelincir dari syariat sebagaimana hewan ternak yang lepas dari ikatannya. Tanzhim Daulah kini terlepas dari segala hukum Fiqh dan Siyasah Syar’iyyah, bahkan ia kini menjadi alat untuk merusak dan moncoreng citra Jihad dengan kebengisan dan tindakan-tindakan anarkisnya.
Allah A’zza wa Jalla telah berfirman:
فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا
“Karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An-Nisaa: 19)
Luqman Al-Hakim telah ditanya: “Dari siapa engkau belajar kebijaksanaan?”
Ia menjawab: “Dari orang-orang yang jahil, setiap kali aku melihat keburukan dari mereka maka aku menghindarinya.”
-Selesai-
Ditulis oleh: Syaikh Abu Mundzir As-Syinqithi
23 Safar 1437 H
(aliakram/arrahmah.com)