LONDON (Arrahmah.com) – Setelah Donald Trump mengatakan bahwa Muslim tidak boleh masuk ke AS, seorang pasien lansia menunjukkan dukungan dan solidaritasnya kepada dokternya yang seorang Muslim.
Seperti dilansir The Huffington Post (9/12/2015), Fahim Rahim, seorang dokter ginjal di Idaho Kidney Center, melalui akun Facebook-nya berbagi foto dirinya bersama seorang pasien berusia 91 tahun yang memiliki penyakit demensia. Mereka berpose dengan beberapa boneka lucu. Sang dokter mengatakan bahwa boneka itu dibuat sendiri oleh pasiennya untuk alasan yang sangat menyentuh.
“Jadi, pasien saya yang berusia 91 tahun mendengar Trump menyerang saya, seorang Muslim Amerika,” tulis Rahim. “Jadi di sini dia membawakan saya boneka untuk menghibur saya.”
Rahim mengatakan kepada The Huffington Post bahwa pertemuannya dengan pasien itu terjadi Jumat lalu. Sebelum hari itu, dia berada di acara radio lokal, menanggapi wawancara Yahoo News mengenai Trump, yang melarang Muslim memasuki AS.
Rahim mengatakan bahwa pasien lansia itu mendengar acara radio tersebut. Meskipun tidak mengenal Trump, pasien itu merasa ide dari kandidat calon presiden itu menyakitkan. Jadi, pasien itu memberi sang dokter beberapa boneka binatang lucu dan beberapa kata dukungan.
“Dia berkata, ‘Saya ingin menyerahkan ini kepadamu karena saya bisa merasakan rasa sakit dan apa yang sudah kamu lalui,'” ujar Dokter Rahim.
“Saya adalah imigran generasi pertama dari Pakistan, dan pasien lansia itu dari pedesaan Idaho. Kami memiliki latar belakang yang benar-benar berbeda, tapi kami berhubungan satu sama lain sebagai sesama manusia,” katanya.
Di akhir fotonya, Rahim mengisahkan pelajaran yang sangat bagus.
“Ya, ada peperangan di dunia dan ada banyak hal buruk, tapi pada inti dari segalanya ada banyak kebaikan.”
(fath/arrahmah.com)