SURIAH (Arrahmah.com) – Jaringan Hak Asasi Manusia Suriah atau Syrian Network for Human Rights (SNHR) mengatakan bahwa sejak awal intervensi militer Rusia di Suriah, pasukan Bashar Asad telah menjatuhkan 3.173 bom barel di Suriah, membunuh 140 orang termasuk 28 anak-anak dan 17 wanita, lansir MEMO pada Rabu (9/12/2015).
Pada bulan November, kelompok hak asasi manusia itu merilis sebuah laporan yang mendokumentasikan penggunaan bom barel tentara Suriah. Laporan tersebut menyatakan bahwa penggunaan signifikan pertama bom barel oleh pasukan rezim Suriah adalah pada 1 November 2012 di kota Idlib, Silqean.
Laporan ini mencatat bahwa bom barel tidak terkenal di kalangan masyarakat internasional sebelum penggunaannya oleh pasukan Asad, bahkan bila bom tersebut sudah ada sebelumnya.
“Bom barrel kadang-kadang beratnya mencapai seperempat ton dan meledak saat dijatuhkan. Bom barel ini adalah senjata acak dan buatan lokal, karena lebih murah, menyebabkan kerusakan besar dan menyebabkan kerugian besar bagi kehidupan; 99 persen dari korban adalah warga sipil, sementara persentase perempuan dan anak-anak yang ditargetkan berkisar antara 12 dan 35 persen,” kata laporan itu.
Laporan SNHR mendokumentasikan insiden di mana bom barel dijatuhkan di provinsi Suriah serta mendokumentasikan kematian dan kehancuran yang diakibatkannya. Organisasi itu mencatat penggunaan 1.083 bom barel pada bulan November saja, 757 diantaranya dijatuhkan di pinggiran kota Damaskus. Lebih dari 113 bom barel dijatuhkan di Aleppo, 113 di Daraa, dan 46 di Homs. Sisanya dijatuhkan di Idlib, Hama, Al-Qunaitara dan Lattakia.
Laporan lebih lanjut mengungkapkan bahwa bom barel menyebabkan 51 kematian, termasuk 16 anak-anak dan tujuh perempuan, dengan mayoritas korban di Daraa, diikuti di pinggiran kota Damaskus dan Homs.
SNHR juga mendokumentasikan ada lima fasilitas vital yang menjadi sasaran serangan bom barel pada bulan November: tiga masjid, sebuah sekolah dan sebuah pusat kesehatan.
(banan/arrahmah.com)