GAZA (Arrahmah.com) – Sebanyak 7 orang telah berhasil diselamatkan, tetapi 14 orang masih hilang, pada Selasa pagi (7/12/2015), setelah pemerintah Mesir membanjiri terowongan di perbatasan Mesir-Gaza tanpa peringatan, sebagaimana dilansir oleh IMEMC.
Terowongan itu membentang antara Gaza dan semenanjung Sinai, Mesir, dan merupakan salah satu dari sejumlah terowongan yang berfungsi sebagai penyambung hidup bagi penduduk Palestina yang terkepung di Jalur Gaza.
Petugas penyelamat dari Pertahanan Sipil Palestina bergegas ke lokasi kejadian setelah pemerintah Mesir membanjiri terowongan itu dengan air laut.
Para petugas penyelamat itu berusaha untuk menemukan 14 orang yang masih berada di dalam terowongan saat banjir yang secara sengaja dilancarkan oleh pemerintah paranoid Mesir.
Pemerintah Mesir, bekerja sama dengan pemerintah “Israel”, telah menyerang terowongan dengan berbagai cara dalam beberapa bulan terakhir, menyebabkan sejumlah warga Palestina meninggal.
Tim penyelamat Palestina berhasil menarik keluar 7 orang. Tapi 14 orang lainnya masih belum ditemukan.
Warga Gaza, yang jumlahnya lebih dari 1,6 juta, sangat tergantung pada terowongan-terowongan itu untuk mengimpor barang-barang yang sangat dibutuhkan, seperti obat-obatan, bahan konstruksi, pertanian dan perlengkapan sekolah yang selama ini dilarang oleh pemerintah biadab “Israel” untuk memasukkan barang-barang itu ke Gaza melalui darat.
Pemerintah “Israel” telah melarang impor ribuan item yang diperlukan dengan dalih ‘keamanan’.
(ameera/arrahmah.com)