ANKARA (Arrahmah.com) – Turki memperingatkan tentang konsekuensi yang akan terjadi jika ketegangan dengan Rusia terus berlanjut.
Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, menyerukan pencabutan sanksi ekonomi terhadap Turki.
“Daripada meningkatkan ketegangan, kita seharusnya menempatkan kembali hubungan kita ke jalurnya secepat mungkin dengan mengambil pendekatan yang tenang,” kata Cavusoglu, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin, Selasa (8/12/2015).
Mengacu kepada kasus penembakan jatuh pesawat jet militer Rusia di perbatasan Suriah bulan lalu, Cavusoglu menambahkan bahwa insiden memilukan ini menanggung resiko yang memiliki konsekuensi yang tahan lama dan merusak hubungan antara kedua negara.
Pada 24 November, jet tempur F-16 Turki menembak jatuh jet tempur SU-24 Rusia yang melanggar wilayah udara Turki di dekat Suriah meskipun sudah ada peringatan berulang-ulang.
Menyusul insiden itu, Moskow mengumumkan sanksi terhadap Turki termasuk mengakhiri perjalanan bebas visa dan larangan produk makanan Turki. Rusia juga meminta kepada warganya untuk memboikot Turki sebagai tujuan wisata.
“Menurut kami, hal itu akan baik bagi kepentingan dan masa depan kedua negara untuk merevisi kebijakan yang diambil sesegera mungkin,” tambah Cavusoglu.
“Ekonomi dan perdagangan selalu mengambil posisi penting dalam hubungan bilateral kami. Kami tidak berpikir bahwa langkah itu akan benar, dimana hubungan kami yang dibangun di atas pondasi yang kuat setelah upaya yang diberikan selama bertahun-tahun dirusak oleh insiden memilukan ini.”
Menteri itu juga mengatakan bahwa tindakan Rusia itu “tidak didasarkan pada alasan yang masuk akal.”
Diantara tuduhan yang dilontarkan oleh pejabat Rusia terhadap Turki adalah klaim bahwa tindakan penembakan jatuh pesawat tempur Rusia itu mengandung ancaman terorisme.
“Hal ini jelas bahwa ini adalah sebuah alasan,” kata Cavusoglu.
“Turki adalah negara yang aman untuk semua orang. Saya ingin mengingatkan bahwa bulan lalu kami menjadi tuan rumah bagi lebih dari 20 negarawan terkemuka di dunia, terrmasuk Putin, ribuan anggota pemerintah dan wartawan luar negeri, di Antalya tanpa insiden apapun,” tambahnya.
Cavusoglu mengatakan bahwa Turki akan terus melaksanakan perjanjian pengaturan Selat Bosphorus secara netral dan transparan, merujuk kepada Konvensi Montreux, yang memberikan hak kepada Turki untuk mengontrol Selat Bosporus dan Selat Dardanelles dan mengatur lalu lintas kapal perang.
(ameera/arrahmah.com)