MOSKOW (Arrahmah.com) – Deputi dari parlemen Rusia mengecam tindakan diskriminasi yang terjadi di Rusia terhadap warga Turki.
Dmitry Gudkov, anggota Parlemen dari partai A Just Russia, mengkritik perlakuan diskriminasi terhadap warga Turki di Rusia menyusul jatuhnya sebuah pesawat tempur Rusia yang melanggar wilayah udara Turki.
“[Warga Turki] tidak diijinkan memasuki Rusia. Mereka dipaksa untuk menunggu di bandara selama berjam-jam dan kemudian dikirim kembali [ke Turki]. Katakan padaku. Apakah mahasiswa Turki yang menjatuhkan pesawat? Apakah konstruktor Turki yang membunuh pilot?”, ungkap Dmitry Gudkov, sebagaimana dilansir oleh Anadolu Agency, Selasa (1/12/2015).
Gudkov lebih lanjut menjelaskan bahwa menyalahkan pemimpin suatu negara dengan melimpahkannya kepada rakyatnya merupakan suatu “kesalahan besar”.
Deputi Dmitry Gudkov juga menyamakan bahwa perlakuan Rusia terhadap warga Turki sama dengan praktek diskriminasi Nazi.
Dmitry Gudkov juga menyatakan bahwa warga Rusia di luar negeri tidak menghadapi diskriminasi karena aneksasi Krimea, perang sipil di Ukraina dan insiden lainnya.
“Jadi apakah Nazisme lahir kembali di Ukraina atau di Rusia?” tanya Dmitry Gudkov.
Sejak jatuhnya sebuah pesawat perang Rusia yang dikalim oleh Turki telah melanggar wilayah udara Turki di dekat perbatasan Suriah pada 24 November, Rusia telah mengumumkan berbagai sanksi terhadap Turki.
Di antara sanksi yang dikenakan oleh Rusia adalah menghentikan perjalanan bebas visa dan larangan produk makanan Turki.
Rusia juga menyerukan kepada warga negaranya untuk memboikot Turki sebagai tujuan wisata.
(ameera/arrahmah.com)